Tahanan Perempuan Palestina Gugur di Penjara Israel

 Tahanan Perempuan Palestina Gugur di Penjara Israel

Hebron (Mediaislam.id) – Seorang tahanan wanita Palestina Sa’diyah Farajallah gugur di penjara Damon Zionis pada Sabtu (2/7/2022).

Kantor Penerangan Tawanan mengungkapkan bahwa tawanan wanita berusia 68 tahun, Sa’diyah Farajallah, dari kota Itna, sebelah barat Hebron, gugur saat dia sedang berada di ruang penjara Damon Israel.

Sa’diyah adalah ibu dari empat putra dan empat putri. Dia ditangkap dan dipenjara oleh pendudukan Israel pada 18 Desember 2021, setelah dipukuli, di dekat Masjid Ibrahimi di kota tua Hebron, wilayah selatan Tepi Barat.

Pendudukan Israel menuduhnya melakukan serangan penikaman di Masjid Ibrahimi, melukai seorang pemukim pendatang Yahudi. Sebelumnya pasukan pendudukan Israel telah menangkapnya selama intifadhah pertama pada tahun 1987, di samping penahanan administratif lainnya pada tahun 2017.

Klub Tawanan Palestina (non-pemerintah), mengatakan bahwa “laporan awal tentang kondisi meninggalnya Sa’diyah Farajallah, menyebutkan bahwa dia kehilangan kesadaran setelah dia selesai berwudhu. Para tawanan wanita lainnya segera membawanya ke klinik penjara Damon dan dia gugur di sana.”

“Dia adalah tawanan wanita tertua, di menghadiri sesi persidangan pada Selasa lalu, di atas kursi roda.” ungkap klub tawanan seperti dikutip Pusat Informasi Palestina, Ahad (3/6/2022).

Sementara itu, pengacara Sa’diyah telah meminta agar administrasi penjara pendudukan Israel membawanya ke dokter spesialis, setelah pemeriksaan medis membuktikan bahwa dia menderita diabetes dan tekanan darah tinggi, dan kesehatannya menurun.

Klub Tawanan menegaskan bahwa “Sa’diyah mengalami penelantaran medis dan pembunuhan lambat, yang merupakan kebijakan paling menonjol dari pendudukan Israel terhadap para tawanan, selama beberapa tahun terakhir, yang menyebabkan kematian puluhan tawanan.”

“Sa’diyah, seperti ribuan tawanan lainnya, menghadapi kondisi penahanan yang keras, termasuk pelecehan dan kebijakan sistematis untuk menyerang para tawanan secara fisik dan psikologis.” ungkapnya. (SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *