Muhammadiyah Serius Kembangkan Bidang Ekonomi
Civilita.com – Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah, berkomitmen dalam mengembangkan ekonomi sebagai kekuatan pilar ketiga Muhammadiyah. Selama ini, Muhammadiyah dinilai baru mengembangkan dua pilar, yakni pendidikan dan kesehatan. Sedangkan pilar ekonomi yang mampu menyejahterakan umat belum banyak tersentuh.
Untuk mendorong kekuatan ekonomi Muhammadiyah, Ketua MEK PP Muhammadiyah periode 2015-2020, Muhammad Najih mengatakan, pihaknya akan mengkonsolidasikan seluruh potensi-potensi ekonomi warga Muhammadiyah untuk mengembangkan ekonomi. Mereka adalah para pengurus MEK Wilayah di daerah dan ranting, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan para aktifivis Muhammadiyah lainnya.
“Untuk merealisasikan itu perlu kerja keras semua pengurus MEK dalam mengembangkannya,” ungkap Najih dalam acara serah terima jabatan dan silaturahmi MEK PP Muhammadiyah, di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (03/10).
Pengembangan ekonomi ke-Muhammadiyahan dibutuhkan kompetensi yang mumpuni. Selama ini kendala yang dihadapi adalah kurangnya kompentesi di masing-masing bidang dalam menjalankan fungsinya. Karena itu, dibutuhkan profesionalitas dalam pemberdayaan ekonomi Muhammadiyah.
Selain itu, kata Najih, yang menjadi kendala dalam pengembangan ekonomi Muhammadiyah adalah belum jelasnya cetak biru ke arah mana ekonomi Muhammadiyah akan dikembangkan baik hulu dan hilir. Maka dari itu, MEK akan menyusun sebuah cetak biru tersebut.
Rencana jangka pendek MEK akan menyusun program yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota dan persyarikatan, diantaranya optimalisasi bidang usaha yang dulu pernah berjalan namun stagnan. Sedangkan jangka panjangnya membangun badan usaha mandiri agar posisi ekonomi Muhammadiyah diperhitungkan, bahkan menjadi salah satu pemain ekonomi di kancah nasional.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pakar MEK, Soetrisno Bachir mengatakan, untuk mendorong warga Muhammadiyah terlibat dalam pengembangkan ekonomi umat diperlukan perubahan paradigma. Menumbuhkan semangat kewirausahaan diperlukan otak kanan. Untungnya sangat mudah bagi warga Muhammadiyah merubah paradigma tersebut, karena warga Muhammadiyah adalah orang-orang terdidik.
Dia menyakini kepemimpinan Muhamamad Najih sebagai Ketua MEK mampu untuk melakukan perubahan itu. Pasalnya, Ketua MEK telah teruji sebagai pengusaha nasional yang sukses. Hal itu akan menjadikan cermin dan motivasi bagi warga Muhammadiyah dalam mengembangkan kewirausahaan.
Potensi ekonomi Muhammadiyah, kata Soetrisno, sangat besar sekali, maka dari itu perlu penataan yang bagus dan profesional. Ditambah dengan adanya jaringan para saudagar dan wirausaha muda Muhammadiyah jika potensinya disinergikan akan menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang luar biasa.
“Maka dari itu ekonomi Muhammadiyah harus dibangkitkan untuk kesejahteraan umat Islam,” tutupnya. [MSR]