Prinsip Manajemen Problematika Keluarga Muslim
Pada dasarnya semua manusia akan bertemu dengan masalah. Orang yang tenteram bukan orang yang tanpa masalah. Tapi orang yang tenteram adalah orang yang ketika datang masalah dia mampu menyelesaikannya dengan cara yang diridhoi oleh Allah. Maka dari itu perlu ada prinsip yang dipegang ketika menyelesaikan masalah.
Bagi keluarga muda yang rentan akan perselisihan, perbedaan dalam urusan keluarga pun kita juga harus memanajemen problem tersebut. Kita akan mampu mengurai masalah dalam keluarga jika kita memegang beberapa prinsip manajemen problematika keluarga inilah diantara konsepnya:
Pertama: semua persoalan bisa diselesaikan. Allah tidak akan membebani manusia diluar kemampuannya.
Kedua: harus ada kesepakatan bersama antara suami-istri, bahwa semua masalah harus diselesaikan dengan tolok ukur Islam (Al-Qur’an dan Al Hadits).
Ketiga: karena sudah sepakat setiap persoalan diselesaikan dengan tolok ukur satu yakni Islam, maka jika tidak tahu atau tidak bisa menyelesaikan persoalan bertanya kepada yang lebih tahu atau yang lebih paham tentang Islam.
Keempat: Menjaga stabilitas iman, agar pada saat ditimpa masalah, kondisi keimanan kita tidak sedang futur, sehingga kita tidak melakukan pelanggaran syariat Islam.
Kelima: kita senantiasa harus mencharger iman dan takwa kita dengan cara berkumpul dengan orang sholeh, ikut kajian islam (halqah), aktif dalam lembaga dakwah (jamaah), sholat jamaah di masjid, dll.
Keenam: kembangkan sikap saling percaya, saling hudznudon sehingga muncul komunikasi yang positif dan efektif.
Ketujuh: luangkan waktu untuk evaluasi diri masing-masing dengan menanyakan kepada pasangannya “apa kelemahanku, apa kesalahanku?”.