Keutamaan Puasa Arafah 9 Zulhijjah
DI ANTARA amal shalih yang sangat dianjurkan pada sepuluh hari awal Dzulhijjah yaitu puasa pada sembilan hari awal Zulhijjah yaitu mulai dari hari pertama sampai hari ke sembilan Zulhijjah atau berpuasa pada sebahagian dari hari-hari tersebut.
Namun, puasa yang paling utama di antara hari-hari sembilan awal Dzulhijjah ini adalah puasa pada hari ke sembilan Dzulhijjah yaitu hari ‘Arafah bagi orang yang tidak berhaji di Arafah, karena keutamaan hari ini.
Di antara dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan hari ‘Arafah yaitu:
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada hari yang paling banyak dibebaskan oleh Allah ta’ala seorang hamba dari api neraka dari hari ‘Arafah.” (HR. Muslim).
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallahu ‘alahi wasalam bersabda, “Hari yang paling utama adalah hari ‘Arafah.” (HR. Abu ‘Awanah dan Ibnu Hibban).
Dari Jabir radhilyallahu ‘anhu, dari Nabi shallahu ‘alahi wasalam bersabda, “Dan tidak ada satupun yang lebih utama dari hari ‘Arafah.” (HR. Abu Musa Al-Madini).
Hukum Puasa Arafah
Disunnatkan puasa hari ‘Arafah bagi orang yang tidak berhaji di ‘Arafah berdasarkan hadits-hadits yang shahih, yaitu:
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berpuasa pada hari ‘Arafah, aku mengharapkan kepada Allah untuk menghapus dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya”. (HR. Muslim dan At-Tirmizi).
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa hari ‘Arafah menghapus dua tahun yaitu (setahun) yang lalu dan (setahun) yang akan datang. Puasa ‘Asyura menghapus setahun yang lalu.” (HR. Al-Jama’ah kecuali Al-Bukhari dan At-Tirmizi).
Adapun bagi orang yang berhaji di ‘Arafah, dilarang (makruh) berpuasa pada hari ini berdasarkan hadits-hadits shahih, di antaranya yaitu: