Kematian Tidak Hanya Dimiliki Yang Uzur
CIVILITA.COM – Satu-satunya yang berhak mengambil nyawa kita adalah Allah, maka dalam berbagai keadaan kita harus siap, jika nyawa kita diambil oleh Allah. Sehingga ketika kita ibadah, baik ibadah mahdoh (ritual) maupun ibadah pada umumnya, kita akan serius. Kalau pun shalat, kita tidak akan main-main, sholat dengan tu’maminah, sholat dengan khusyuk, karena kita beranggapan, jangan-jangan ini sholat terakhir kita.
Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, di kantor, saat sendiri maupun ramai juga tidak akan main-main dengan yang namanya nyawa. Pas merasa bugar saja, berani-beraninya menipu orang, korupsi lah dan sejenisnya, tapi tidak merasa kalau malaikat maut senantiasa mengintai yang siap kapanpun Allah perintahkan untuk mencabut nyawanya.
Sudah saaatnya kita buang anggapan kalau kematian itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang sudah uzur, karena kematian datang bukan hanya untuk mereka yang sudah “bau tanah”, melainkan pula kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tua atau muda, semua sama sama berpotensi mengalami kematian.
Jangan merasa masih muda, lantas kita poya-poya, apalagi berharap nanti tua kaya raya, sehingga matinya bisa masuk surga. Itu namanya ngimpi. Kesempatan yang masih Allah berikan kepada kita, gunakan sebaik-baiknya, karena ajal alias kematian tak pernah ada pemberitahuan sebelumnya.
Isi masa muda dengan prestasi, cobalah ambil pelajaran atas kematian yang menimpa kerabat, tetangga, atau teman kita. Kemarin mungkin adalah hari-hari terakhir mereka hidup di dunia. Tapi boleh jadi besok kita pun bernasib sama. Ibarat antrian panjang, kita adalah salah satu yang turut mengantri di dalamnya, tinggal menunggu saja kapan giliran kita dipanggil.
Kullu nafsin dzaaikhqotil maut.. “setiap yang bernyawa akan merasakan mati”. Dia, mereka, ataupun kita, semua pasti akan merasakan mati. Tidak akan ada satu pun yang dapat melindungi diri kita dari kematian. Ingatlah bahwa mati itu pasti, namun caranya adalah pilihan kita sendiri. Tidak ada yang dapat menjamin diri kita untuk menghirup aroma segarnya surga, selain amal ibadah kita di dunia. Mari gunakan waktu yang singkat ini, untuk meraih kesenangan abadi, di surga nanti. [lukyrouf]