Jawa Barat Bangun 20 Pesantren Wirausaha
CIVILITA.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mendirikan pesantren wirausaha. Konsep pesantren wirausaha ini yakni menggabungkan pendidikan pesantren dengan pendidikan sekolah menengah kejuruan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan seperti dikutip dalam siaran pers di Bandung mengatakan pola pendidikan pesantren wirausaha akan memadukan pendidikan formal dan kejuruan di jam sekolah dan pendidikan agama khas pesantren pada malam hari.
“Kita perlu rekayasa keahlian, bagaimana caranya pesantren juga melahirkan keahlian kehidupan. Jadi, lulusannya banyak keahlian, apakah kembali ke masyarakat menjadi guru ngaji, montir, dan banyak profesi lainnya,” kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
Program itu diharapkan terealisasi pada periode 2016-2018 dengan target 20 pesantren. Pesantren akan didirikan di dekat SMK yang sudah ada dengan perkiraan lahan sekitar 5 hektare.
“Pesantren Wirausaha ini juga dibuat sebagai antisipasi pengangguran. Sebab, setiap tahunnya ada 600.000 lulusan SMA dan SMK di Jawa Barat,” kata Aher.
Dengan jumlah sebanyak itu, lanjut Aher, kebanyakan kebingungan menentukan kehidupan selanjutnya karena terbatasnya kemampuan. Ditambah persaingan pekerjaan yang semakin ketat, maka beban pengangguran semakin tinggi.
“Pada hari ini, kata kuncinya adalah kemandirian. Jangankan lulusan SMA dan SMK, 80 persen pelamar Gojek saja lulusan S1. Ini ironis kalau jadinya seperti ini, karena itulah perlu dikuatkan fondasi sekolah kejuruan yang ada,” katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Dodi Nuryadin menambahkan pihaknya sudah merintis program itu dengan membuat program pesantren di tiga SMK, yakni SMK Pertanian Pembangunan Negeri dan SMK Peternakan di Lembang serta SMK Pertanian di Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Ketiganya sekolah milik Pemprov Jabar.
“Tahun depan akan kami anggarkan Rp30 miliar yang akan ditujukan kepada 600 siswa di tiga SMK selama satu tahun. Mereka akan sekolah dan memperoleh pendidikan pesantren, termasuk biaya makan dan pendidikan diniyah, secara gratis mulai tahun depan,” katanya.
Dinas Pendidikan Jabar saat ini sedang mencari 12 lokasi di Jawa Barat yang akan dialokasikan untuk pesantren wirausaha tersebut, baik SMA/SMK, terutama bagi kota/kabupaten yang kecamatannya belum punya sekolah sejenis.
“Pekan lalu kami sudah survei beserta appraisal sekaligus. Ke-12 titik yang kami cari kemarin antara lain di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Majalengka, Subang, Pangandaran, dan Depok,” katanya.* [muis/ant]