Jangan Asal Copas dan Sebar Konten di Medsos

CIVILITA.COM – Institute Media Sosial dan Diplomasi, KOMUNIKONTEN memberi tips menangkal radikalisme di media sosial. Hal itu dibeberkan dalam diskusi publik dengan tema “Gotong Royong Menghadapi Radikalisme dan Memperjuangkan Kepentingan Nasional di Media Sosial” di Gedung Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB), Kota Bogor, Senin lalu (21/12).

Menurut Direktur Eksekutif KOMUNIKONTEN Hariqo Wibawa Satria, pengguna media sosial harus berjiwa detektif, bukan bermental copy-paste. Pasalnya, di media sosial kata Hariqo, minimal ada dua jenis pengguna, yakni pengguna biasa dan pengguna sekaligus peneliti. “bedanya dikit aja, bagi pengguna biasa semua informasi langsung di sebar. Sedangkan bagi pengguna berjiwa peneliti, informasi yang diterima pasti akan dicek dulu sumbernya, akun mana yang menyebar, lalu dicek isinya,” jelas Hariqo Wibawa

Dalam presentasinya, Hariqo Wibawa menampilkan beberapa akun yang menyerang berbagai keyakinan di Indonesia. “akun-akun ini bagi pengguna media sosial biasa sangat berbahaya, tetapi tidak berbahaya bagi pengguna media sosial berjiwa detektif, karena jelas ini dibuat untuk adu domba, lalu apa tugas aparat, mencari dan menangkap tukang adu domba ini”, lanjut Hariqo.

Acara diskusi yang diselenggarakan oleh KOMUNIKONTEN ini juga dihadiri narasumber lain, yaitu KH. Salahudin Wahid (Pengasuh Pesantren Tebu Ireng), Bima Arya (Walikota Bogor), Hariqo Wibawa Satria (Direktur Eksekutif KOMUNIKONTEN), Danhil Anzar Simanjuntak (Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiah), dan Emanuel Herdiyanto (Mantan Sekjend PP. Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia).

Diskusi dihadiri 247 orang dari berbagai latar belakang seperti MUI, NU, Muhammadiyah, ketua umum Kyai Muda Indonesia Gus Wahyu NH. Aly, anggota IPPNU, pengurus PB. GP. Ansor, HMI, PMII, PMKRI, sejumlah pengajar dari Darunnajah, sejumlah dosen UNIDA, Unv Pakuan, dan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bogor dan Jakarta. [ah]