Ilmuwan Temukan Kertas yang Bisa Jadi Charger Ponsel
CIVILITA.COM – Para ilmuwan kini telah mengembangkan sebuah kertas ajaib yang dapat menjadi masa depan pengisi daya ponsel atau charger. Jadi kedepannya nanti, proses pengisian daya tidak lagi terbatas pada kabel yang disambungkan ke sumber daya.
Kertas ini dinamakan ‘Power Paper’ atau ‘kertas daya’. Kertas ini terbuat dari bahan selulosa nano, bahan yang menyerupai materi serat pembuat kertas pada umumnya. Selulosa nano ini dihancurkan dengan air bertekanan tinggi untuk menghasilkan serat super tipis dengan ketebalan 20 nanometer, lapor CNN.
Sebagai perbandingannya, sehelai rambut manusia memiliki ketebalan 5000 kali lebih besar atau sekitar 100 ribu nanometer.
Selanjutnya, ilmuwan melapisi serat ini dengan plastik polystyrene bermuatan listrik dalam larutan air. Selanjutnya bahan ini dimasukan ke dalam lembaran berbentuk lingkaran dengan diameter 15 cm dan ketebalan sekitar sepersepuluh milimeter. Lembaran ini dapat menyimpan daya hingga 1 farad dari kapasitansi listrik.
“Serat-serat tersebut akan menjadi tercampur aduk dan cairan ada ruang sela-sela kertas akan berfungsi sebagai elektrolit,” jelas Jesper Edberg dari laboratorium elektronik organik Universitas Linköping.
Materi yang digunakan pada kertas daya ini memiliki sifat fleksibel sehingga kertas ini dapat dilipat, bahkan dibuat menjadi origami, selayaknya kertas pada umumnya.
Berbeda dengan jenis baterai ponsel konvensional, kertas daya ini tidak mengandung zat kimia atau logam berbahaya, ramah lingkungan, serta tahan air.
Hasil inovasi dari tim peneliti asal Universitas Linköping, Swedia ini bahkan telah menerima 4 rekor dunia. Pertama yaitu menjadi elektronik organik dengan pengisian daya dan kapasitansi tertinggi, masing-masing pada 1 coulomb dan 1 farad. Kedua, kertas daya adalah elektronik organik dengan hasil pengukuran tertinggi pada 1 Amp sebagai konduktor organik. Ketiga, kertas daya memiliki kapasitas tertinggi dalam mengalirkan ion dan elektron secara bersamaan. Dan keempat, kertas daya menjadi transkonduktansi tertinggi dalam transistor.
Atas hasil penelitiannya ini, tim ilmuwan mendapatkan hibah sebesar Rp 53,9 miliar dari Swedish Foundation for Strategic Research untuk mengembangkan kertas daya ini. Kertas ini pun diharapkan dapat dikembangkan sebagai tampilan fleksibel untuk alat elektronik, seperti ponsel, jam, laptop, televisi, dan bahkan menjadi alat pengisi daya ponsel di masa depan.
Meskipun daya yang dihasilkan kertas saat ini belum bisa disamakan dengan daya yang dihasilkan oleh baterai litium pada umumnya, namun setidaknya dalam tes terbaru ditemukan bahwa sel-sel baru pada kertas mampu menahan sedikitnya 2.000 siklus pengisian dan pengosongan tanpa kehilangan kinerjanya. [ah]