Ziyad al-Nakhalah, Pemimpin Kelompok Jihad Islam Palestina

 Ziyad al-Nakhalah, Pemimpin Kelompok Jihad Islam Palestina

Sekjen PIJ Ziyad al-Nakhalah.

Gaza (MediaIslam.id) – Kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) di Gaza, Palestina, telah terlibat perang roket tiga hari dengan militer Zionis Israel.

PIJ sendiri dibentuk pada 1981 oleh Abd Al Aziz Awda (71). Dia masuk daftar “Teroris yang Ditunjuk Secara Khusus” Amerika Serikat (AS) dan diburu FBI sejak 24 Februari 2006. Dia diduga masih tinggal di Damaskus, Suriah, atau kemungkinan di Lebanon. Secara ideologis PIJ dipengaruhi oleh pemerintah yang berkuasa di Iran.

Sayap militer PIJ adalah Brigade Al-Quds, yang juga dibentuk pada 1981. Brigade ini aktif di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan benteng utamanya di Tepi Barat adalah kota Hebron dan Jenin.

PIJ dipimpin oleh Ziyad al-Nakhalah, seorang pejuang Palestina yang tak berhenti melawan melawan rezim Zionis meski dia berkali-kali ditangkap dan dipenjarakan Israel.

Ziyad al-Nakhalah memimpin PIJ sejak 2018. Sebelumnya PIJ dipimpin oleh Fathi Shaqaqi (1981–1995) dan Ramadhan Shalah (1995–2018).

Meski memimpin PIJ, dia tidak berada di Gaza. Bahkan ketika kelompoknya terlibat perang roket tiga hari dengan militer Zionis Israel. Perang yang dimulai Kamis pekan lalu berakhir dengan gencatan senjata yang mulai berlaku Ahad (7/8/2022).

Ziyad al-Nakhalah lahir pada 6 April 1953 di Khan Yunis, Gaza, yang saat itu di bawah pendudukan Mesir.

Pada 1971, Nakhalah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Israel karena kegiatan militannya dengan Front Pembebasan Arab. Dia adalah salah satu dari 1.150 tahanan keamanan yang dibebaskan oleh Israel pada 21 Mei 1985 dalam pertukaran tahanan berdasarkan Perjanjian Jibril.

Setelah dibebaskan dari penjara Israel, Sekjen PIJ saat itu Fathi Shikaki menugaskan Nakhalah untuk mendirikan sayap militer kelompok tersebut di Jalur Gaza bernama Brigade Al-Quds.

Al-Nakhalah ditangkap dan ditahan lagi oleh Israel pada April 1988 karena perannya dalam Intifada Pertama. Setelah bebas, dia mengasingkan diri ke Lebanon pada Agustus 1988 bersama para pemimpin PIJ lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *