Tirulah Umar, Sederhana itu Bermula dari Diri dan Keluarga

 Tirulah Umar, Sederhana itu Bermula dari Diri dan Keluarga

Ilustrasi

Demikianlah sikap Amirul Mukminin yang memimpin umat Islam yang terbentang dari ujung Timur dan Barat. Ia duduk di atas tanah dengan hanya beralaskan pakaian dan permadani dari kulit, seakan-akan dia adalah seorang rakyat biasa.

Suatu hari, Hafshah binti Umar, yang juga istri Rasulullah Saw, datang menemui Umar. Hafshah tidak tahan melihat ayahnya yang hidup prihatin dan terlalu bersikap zuhud. Hafshah mengatakan kepada ayahnya, “Allah telah menganugerahkan kebaikan dan melapangkan rezeki untuk ayah. Alangkah baiknya, sekiranya ayah memakan makanan yang lebih enak dari ini, dan mengenakan pakaian yang lebih bagus dari pakaian ini?” Umar menjawab, “Aku akan membuatmu menjadi hakim untuk menghakimi dirimu sendiri.”

Setelah itu, Umar menceritakan tentang kehidupan susah yang pernah dialami oleh Rasulullah Saw. Umar terus menceritakan tentang perihal kehidupan hingga membuat Hafshah meneteskan air mata. Kemudian, Umar mengatakan, “Aku memiliki dua orang sahabat yang berjalan di suatu jalan. Bila aku menempuh jalan yang susah, aku berharap semoga aku bertemu dengan mereka berdua dengan kehidupan yang makmur di negeri akhirat kelak.” (HR. Ahmad). [Ibnu Sa’ad, Ath-Thabaqat Al-Kubra, 3/277]

Gaya hidup sederhana itu bukan hanya dipraktikkan oleh Umar. Tetapi juga kepada keluarganya, termasuk istrinya. Mengenai hal ini, Abdullah bin Umar bercerita, “Abu Musa Al-Asy’ari (Gubernur Bashrah, red) pernah menghadiahkan sajadah kepada isteri Umar, Atikah binti Zaid. Saya lihat sajadah itu panjangnya sehasta, Umar melihat sajadah itu pada Atikah dan bertanya, “Dari mana kamu peroleh sajadah ini?”

Atikah menjawab, “Abu Musa Al-Asy’ari menghadiahkannya kepada saya.”

Umar mengambil sajadah itu dan memukul Atikah dengan sajadah tersebut. Kemudian, Umar menyuruh pembantunya untuk memanggil Abu Musa Al-Asy’ari.

“Anda jangan terburu-buru menyalahkan saya, wahai Amirul Mukminin!” kata Abu Musa.

“Mengapa Anda menghadiahkan sajadah ini kepada isteri saya?” tanya Umar. Umar lalu mengatakan kepada Abu Musa, “Ambillah sajadah ini, karena kami tidak membutuhkannya.” []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × one =