Tips Pilih Istri: Pilih yang ‘Subur’ dan Penuh Kasih Sayang

Ilustrasi
RASULULLAH SAW menganjurkan umatnya untuk menikah. Nabi Saw melarang mereka untuk hidup membujang.
Dalam memilih istri, Nabi Saw antara lain menganjurkan agar laki-laki memilih calon istri yang penuh dengan kasih sayang dan ‘subur’ alias bisa melahirkan banyak anak.
Seperti diriwayatkan dari Anas ra, beliau bersabda: “Nikahilah wanita-wanita yang penuh kasih sayang dan yang bisa melahirkan banyak anak, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian pada umat-umat lain pada Hari Kiamat kelak.”
Baca juga: Pilih Lelaki yang Saleh dan Taat, Meskipun Miskin
Diriwayatkan dari Ibnu Umar, sesungguhnya ia menikahi seorang wanita. Karena wanita itu ternyata mandul, ia lalu menceraikannya. Ia mengatakan, “Tikar di dalam rumah itu lebih baik daripada seorang wanita yang tidak bisa melahirkan. Demi Allah, sebenarnya aku masih tertarik kepadamu. Tetapi aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Nikahilah wanita-wanita yang penuh kasih sayang dan yang bisa melahirkan banyak anak, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian pada umat-umat lain pada Hari Kiamat kelak.”
Lalu bagaimana cara mengetahui seorang wanita itu subur atau bisa melahirkan banyak anak atau tidak? Jawabannya adalah hal itu dapat diketahui dari keluarganya (ibu, bibi dan saudara-saudaranya yang lain).
Membangga-banggakan jumlah umat yang banyak boleh dilakukan di akhirat. Sebab dengan demikian, beliau akan mendapatkan pahala dari banyaknya jumlah pengikut beliau. (Lihat Subul As-Salam, III/181)
Dari pengertian hadits-hadits di atas, kita tahu betapa pentingnya menikahi wanita yang tidak mandul.
Hal itu ditunjukkan oleh hadits Ma’qal bin Yassar ra, ia mengatakan, “Seorang lelaki menemui Nabi saw dan berkata, ‘Sesungguhnya aku mencintai seorang wanita dari keluarga terpandang dan cantik, tetapi sayangnya ia tidak bisa melahirkan anak. Apakah aku boleh menikahinya?” Beliau menjawab, “Tidak.” Lelaki itu datang lagi menemui beliau untuk menanyakan hal yang sama. Beliau tetap melarangnya.
Kemudian lelaki itu datang lagi menemui beliau untuk yang ketiga kalinya. Lalu beliau bersabda, “Nikahilah wanita-wanita yang penuh kasih sayang dan yang bisa melahirkan banyak anak, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian pada umat-umat lain pada Hari Kiamat kelak.”
Sedangkan wanita yang penuh kasih sayang ialah wanita yang memiliki tingkah laku yang terpuji, akhlak yang mulia, dan sangat mencintai suaminya.[]
Sumber: Syekh Hafizh Ali Syuaisyi’, “Kado Pernikahan” (terjemah).