Sikap Abu Lahab dan Abu Jahal terhadap Rasulullah Saw

 Sikap Abu Lahab dan Abu Jahal terhadap Rasulullah Saw

Kaligrafi Muhammad

Sementara itu, Abu Jahal bin Hisyam bertemu dengan Rasulullah Saw. Kepada Rasulullah Saw, Abu Jahal berkata, “Demi Allah, wahai Muhammad, berhentilah dari mencaci-maki tuhan-tuhan kami, jika tidak, maka kami pun akan mencaci maki Tuhanmu yang kamu sembah!” Sehubungan dengan hal ini Allah SWT berfirman:

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.” (QS. Al-An’am: 108)

Sejak itu Rasulullah Saw berhenti dari memaki sembahan-sembahan mereka, dan beliau mulai menyeru mereka kepada Allah SWT. Ketika turun firman Allah:

“Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqum.” (QS. Al-Waqiah: 51-52)

Abu Jahal berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, apakah kalian tahu pohon zaqqum, yang dengan pohon zaqum ini Muhammad menakut-nakuti kalian?”. “Tidak!” jawab mereka. Abu Jahal berkata, “(pohon zaqum itu adalah) Ajwah Yastrib yang diolesi keju, demi Allah, jika kami kelak benar-benar menyentuhnya, maka sungguh kami akan menelannya.” Maka turunlah firman Allah SWT:

“Sesungguhnya pohon zaqqum itu (adalah) makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan: 43-46)

Artinya pohon zaqqum itu tidak seperti yang dikatakan oleh orang durjana itu, tetapi ia merupakan sesuatu yang lain. []

Shodiq Ramadhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six − 6 =