Qurbanmu 2025, Layanan Kurban ke Palestina dari Lazismu

Peluncuran program Qurbanmu 2025 di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (8/05/2025).
Jakarta (MediaIslam.id) – Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) meluncurkan layanan kurban untuk masyarakat Palestina melalui program Qurbanmu 2025.
“Insyaallah kurban Lazismu aman syar’i, aman lingkungan, dan aman secara keuangan. Selanjutnya kami juga memiliki jaringan kerja yang luas se-Indonesia dan juga di Luar negeri sehingga kebermanfaatan dan distribusi yang kami lakukan ini dapat menyebar secara luas,” kata Direktur Utama Lazismu Pusat Ibnu Tsani dalam peluncuran program Qurbanmu 2025 di Jakarta, Kamis (08/05/2025).
Ibnu memaparkan program ini dirancang tidak hanya sebagai ibadah seremonial, tetapi juga sebagai sarana distribusi keadilan sosial yang berkelanjutan.
Selain kurban untuk masyarakat Palestina, ia memaparkan pihaknya juga menyediakan layanan kurban reguler untuk disalurkan di Indonesia.
Pada tahun ini, jelas Ibnu, Lazismu menargetkan penghimpunan dana kurban sebesar Rp69 miliar dengan 326 ekor sapi, dan jaringan distribusi yang telah tersebar di lebih dari 1.000 kantor layanan di seluruh Indonesia.
“Kami juga punya cadangan mitra pengadaan dan stok hewan hingga 300 ekor jika permintaan meningkat,” ungkap Ibnu.
Pengiriman kurban untuk masyarakat Palestina dilakukan melalui program “Rendangmu”, di mana daging kurban dikemas dalam bentuk rendang kaleng dan akan dikirimkan ke Palestina, dengan distribusi terpusat melalui PP Muhammadiyah dan jaringan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Yordania dan Mesir.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais menjelaskan filosofi dan makna penting dalam ibadah kurban.
Merujuk pada Surah Al Hajj ayat 34-35, Rais mengungkapkan, ibadah kurban bertujuan untuk selalu mengingat prinsip tauhid dan menghindari hal-hal yang terlalu melekat pada dunia.
“Hikmahnya kurban ini adalah tentang bagaimana kita dapat menyembelih sifat kebinatangan yang hanya sekedar mencari dunia, hanya fokus pada mengejar apa yang bisa dimakan pada hari ini. Dari situlah kita tetap diingatkan untuk senantiasa mengingat ketauhidan atau kemuliaan pada Allah SWT,” ujarnya.[]