Puluhan Ulama Serukan Mobilisasi Global Selamatkan Gaza

Istanbul (Mediaislam.id) – Puluhan ulama dari lebih 50 negara menyerukan mobilisasi global untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza. Seruan tersebut disampaikan dalam konferensi internasional bertajuk “Gaza: Tanggung Jawab Islam dan Kemanusiaan” yang ditutup di Istanbul, Turki, pada Jumat (29/8).
Dalam pernyataan penutup berjudul “Deklarasi Istanbul”, para ulama menegaskan bahwa Palestina bukan lagi isu lokal, melainkan tanggung jawab kemanusiaan dan hukum internasional yang menjadi beban kolektif umat Islam dan masyarakat dunia. Mereka mengingatkan bahwa genosida yang dilakukan Israel telah meruntuhkan sendi perdamaian internasional dan melanggar prinsip dasar kemanusiaan.
“Isu Palestina adalah tanggung jawab seluruh umat manusia. Kami semua bersama kalian, wahai Gaza yang gagah. Perlawanan kalian adalah hak sah, dan kemenangan kalian adalah kemenangan bagi keadilan dan kebebasan,” demikian bunyi pesan solidaritas yang ditujukan langsung kepada rakyat Gaza dan pejuang Palestina.
Deklarasi Istanbul: Seruan Nyata untuk Kemanusiaan
Deklarasi Istanbul menuntut mobilisasi semua upaya untuk menghentikan agresi Israel serta pembukaan segera koridor kemanusiaan tanpa batasan. Konferensi juga menyerukan pembentukan aliansi kemanusiaan Islam untuk melawan kejahatan genosida, menindaklanjuti rekomendasi konferensi, serta menghidupkan kembali semangat aliansi kemanusiaan Hilf al-Fudul sebagai wadah internasional untuk mengadili penjahat perang Israel.
Para peserta menegaskan bahwa konferensi ini adalah awal dari gerakan jangka panjang dengan tindak lanjut nyata demi mendukung keteguhan rakyat Palestina hingga agresi Israel berakhir.
Seruan Pemutusan Hubungan dengan Israel
Rekomendasi konferensi menegaskan kewajiban agama, moral, dan hukum bagi negara-negara Arab dan Islam untuk:
– Membuka perlintasan darat, laut, dan udara guna menyalurkan bantuan.
– Mencabut blokade total atas Gaza.
– Memutus semua bentuk hubungan dengan Israel, termasuk penarikan duta besar, penutupan misi diplomatik, serta penghentian normalisasi.
Para ulama juga menegaskan legitimasi perlawanan Palestina, terutama melalui perjuangan bersenjata, seraya menolak segala upaya pelucutan senjata yang justru akan melanggengkan penjajahan.
Desakan Diplomasi, Ekonomi, dan Peradilan
Di bidang politik, konferensi mendesak peluncuran diplomasi darurat melalui delegasi tingkat tinggi Arab dan Islam ke forum-forum internasional, termasuk PBB dan Dewan Keamanan. Mereka juga menyerukan pembentukan aliansi ekonomi dan militer Islam yang dapat menjadi kekuatan penangkal agresi Israel.
Pernyataan akhir turut memperingatkan bahaya rencana Israel yang berulang kali menyerang Masjid Al-Aqsa dan berusaha memecah belahnya. Serangan itu dianggap sebagai garis merah yang berpotensi memicu konflik lebih luas di kawasan.
Dukungan Nyata untuk Gaza
Konferensi menaruh perhatian besar pada perjuangan kesadaran dan informasi publik. Para ulama mendesak media di dunia Islam dan global untuk menyebarkan narasi Palestina dalam berbagai bahasa, mendokumentasikan kejahatan Israel, serta menghormati para jurnalis yang gugur di medan liputan.
Dari sisi hukum, rekomendasi menegaskan pentingnya mengaktifkan proses peradilan internasional untuk mengadili pemimpin militer Israel sebagai penjahat perang, termasuk pembentukan pengadilan khusus di negara-negara Islam dan negara-negara merdeka.
Dalam aspek ekonomi, para ulama mengumumkan pembentukan dana Islam permanen untuk rekonstruksi Gaza. Mereka juga menyerukan agar pengusaha dan lembaga mengalokasikan sebagian keuntungan demi mendukung pembangunan kembali wilayah yang hancur akibat agresi.
Para ulama bahkan mengeluarkan fatwa agar separuh zakat tahun depan dialokasikan untuk Palestina, dengan menempatkan kaum tertindas di Gaza sebagai prioritas utama menurut hukum Syariah.
Palestina: Tanggung Jawab Agama dan Kemanusiaan
Konferensi menekankan bahwa meninggalkan isu Palestina berarti membuka jalan bagi proyek “Israel Raya” yang mengancam stabilitas global. Karena itu, mendukung Gaza adalah kewajiban agama dan kemanusiaan yang tidak bisa ditunda.
Pernyataan akhir menegaskan: keberhasilan perjuangan ini hanya bisa diwujudkan jika rekomendasi konferensi diterapkan dalam langkah-langkah praktis di lapangan. Dukungan nyata dari dunia internasional, baik dari lembaga keagamaan, politik, maupun masyarakat sipil, menjadi kunci dalam menghentikan genosida Israel dan memulihkan perdamaian yang adil bagi Palestina.
sumber: infopalestina