Presiden Kolombia Serukan Pembentukan Pasukan Global untuk Bebaskan Palestina

 Presiden Kolombia Serukan Pembentukan Pasukan Global untuk Bebaskan Palestina

Presiden Kolombia, Gustavo Petro

New York (Mediaislam.id) – Presiden Kolombia, Gustavo Petro, pada Rabu (24/9) menyerukan pembentukan pasukan global untuk menyelamatkan Palestina. Ia menegaskan bahwa kecaman internasional terhadap kejahatan Israel di Jalur Gaza sudah tidak lagi memadai untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina.

Dalam pernyataannya yang dilaporkan Al Jazeera Mubasher, Petro menyebut banyak negara telah menyatakan kesediaan bergabung dalam pasukan militer internasional untuk membebaskan Palestina. Menurutnya, diperlukan aksi nyata untuk menunjukkan kekuatan dunia sekaligus meminta pertanggungjawaban para pelaku genosida melalui Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Mayoritas Dunia Desak Hentikan Perang

Petro menekankan bahwa mayoritas umat manusia menyerukan diakhirinya perang di Gaza. Ia memperingatkan bahwa kelanjutan kebijakan brutal Israel justru akan semakin menjauhkan dunia dari tercapainya keadilan internasional.

Selain itu, ia juga menyerukan reformasi sistem pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB, agar tidak ada satu negara pun yang bisa memaksakan kehendaknya atas dunia.

Solidaritas dengan Qatar, Kritik pada Eropa

Dalam pernyataannya, Presiden Petro juga menyinggung serangan Israel terhadap Qatar dan menegaskan solidaritas Kolombia dengan Doha. Ia mengkritik sikap sejumlah negara Eropa dan perusahaan internasional yang mendukung Israel, dengan menyebut mereka sebagai pihak yang “munafik.”

Gaza Terus Dibakar Genosida

Sementara seruan dunia untuk menghentikan perang terus bergema, Israel tetap melanjutkan agresi brutalnya di Gaza. Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan langsung dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat, pasukan pendudukan telah melancarkan perang penghancuran yang tak henti-henti.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, hingga kini sekitar 232.000 warga Palestina gugur atau terluka akibat serangan Israel. Lebih memilukan lagi, 442 warga Palestina, termasuk 147 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan yang disebabkan blokade total Israel terhadap Gaza.

Human Interest: Gaza Bertahan di Tengah Lapar dan Bom

Di balik angka yang terus bertambah, ada kisah keluarga Palestina yang berjuang bertahan hidup di tengah reruntuhan, kelaparan, dan kepungan bom. Anak-anak yang seharusnya duduk di bangku sekolah kini mengantri bantuan pangan, sementara para ibu kehilangan anak-anaknya akibat serangan tanpa henti.

Kondisi ini menegaskan bahwa penderitaan rakyat Palestina bukan sekadar angka, melainkan tragedi kemanusiaan yang membutuhkan aksi nyata dunia untuk menghentikannya.

sumber: infopalestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 2 =