Peradaban Barat dan Serangannya Terhadap Kaum Muslimin
CIVILITA.COM – Peradaban Barat terlahir dari rahim sekulerisme yang memisahkan urusan dunia (negara) dengan agama (akhirat). Ideologi ini pula yang melahirkan kapitalisme dengan penjajahan (isti’maar) sebagai metode penyebarannya.
Awal mula lahirnya peradaban ini adalah ketika para kaisar dan raja-raja pada masa abad pertengahan memanfaatkan pemuka agama sebagai kendaraan dalam rangka memuluskan kekuasaannya di tengah-tengah masyarakat guna menghisap darah rakyat dan mengeksploitasi mereka. Di lain pihak, para pemuka agama melakukan sesuatu untuk kepentingan diri mereka dengan mengatasnamakan agama. Akibatnya, muncullah pergolakan sengit yang diprakarsai kaum filosof saat itu dan para pemikir di Rusia dan Eropa untuk melawan kaisar-kaisar, raja-raja serta para pemuka agama.
Di antara para pemikir dan filosof itu ada yang mengingkari agama secara mutlak dan sebagian lagi mengakui keberadaan agama tetapi harus dipisahkan dari kehidupan. Sehingga muncul suatu pendapat yang disepakati oleh para filosof dan para ilmuwan, yakni sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan).
Pemikiran sekulerisme ini dianggap sebagai jalan tengah antara pemuka agama dan raja di satu pihak dengan para ilmuwan dan filosof di pihak yang lain. Pemikiran inilah yang menjadi akidah dari Kapitalisme yang kemudian terpancar dari akidah tersebut, seluruh pemikiran, peradaban, dan sistem Kapitalisme.
Metode (thariqah) yang digunakan ideologi ini untuk menyebarkan pemikiran-pemikirannya adalah penjajahan. Yakni, eksploitasi kekayaan alam dari negara-negara yang ditaklukkan untuk kepentingan pemilik modal (kapitalis). Lalu, mereka menyerahkan hasil-hasil jajahannya kepada negara dan bangsa mereka, yang kemudian, mereka gunakan untuk menguasai negara-negara lain dan meluaskan pengaruhnya.
Penjajahan yang mereka lakukan bentuknya bermacam-macam, bisa berbentuk penjajahan militer (al-isti’maar al -‘askariy), penjajahan kebudayaan (al-isti’maar al-tsaqaafiy), dan penjajahan ekonomi (al-isti’maar al-iqtishaadiy)
Interaksi dengan Dunia Islam
Kaum muslimin berhubungan dengan dunia Barat— pertama kali mereka melakukan hubungan — lewat jalur Andalusia (Spanyol). Pada saat itu, umat Islam tengah menyebarkan ajaran Islam ke dunia Barat. Selain itu, umat Islam juga membawa kemajuan-kemajuan, yang tercermin dalam peranan ilmu pengetahuan dan berdirinya universitas-universitas, seperti universitas Granada dan Kordoba.
Setelah itu, orang-orang Barat datang bersama tentara salibnya pada abad pertengahan. Mereka datang tanpa membawa pemikiran dan peradaban. Mereka tidak memiliki sesuatu pun yang bisa membuat kagum penduduk negeri yang mereka kuasai. Sampai-sampai Usamah bin Munqidz mengomentari pasukan berkuda tentara salib dengan mengatakan, “Mereka adalah sekumpulan binatang ternak. Tidak ada yang mereka miliki kecuali keahlian berperang”. Ketika mereka kalah, dan penjaga benteng-benteng pertahanan mereka menyerah, maka selang dua abad kemudian mereka tidak meninggalkan sedikitpun pengaruh kepada kehidupan umat Islam.
Serangan terhadap Umat Islam
Perang ini dimulai pada awal abad ke-9, dan terus berlangsung hingga saat ini. Pada saat itu Barat datang memasuki negeri–negeri umat Islam dengan bersenjatakan ideologi dan kebudayaan kapitalis. Hal itu dilakukan sebagai balasan atas kekalahan mereka pada perang salib sebelumnya.
Mereka mengawali peperangan dengan orientalisme yaitu perjalanan pemikir barat ke negeri timur, termasuk tulisan-tulisan tentang ketimuran. Para orientalis terus memberikan pengaruh yang bisa melemahkan kita. Semua ini ditujukan agar kaum muslim menjadi pengikut mereka. Upaya mereka ini diarahkan untuk membentuk kelompok-kelompok yang menyimpang, menciptakan kaum minoritas yang menonjol, dan aliran-aliran aneh, yang diberi hak yang lebih besar [dari pada umat Islam]. Hal itu dilakukan untuk membuktikan bahwa umat Islam tidak bisa melakukan apa-apa kecuali mengikuti dan mengadopsi warisan-warisan dari Yunani dan bangsa-bangsa lainnya.
Secara militer, Barat telah memerangi negeri-negeri kita pada awal abad ke-19. Akibatnya, Perancis berhasil menduduki Mesir, Aljazair, dan Tunisia. Berikutnya, Italia berhasil menguasai Libya hingga terjadi perang dunia pertama yang menyebabkan hancurnya Daulah Ustmaniyah sebagai negara Islam. Disamping itu Barat juga menjajah sebagian besar negeri-negeri Islam dengan menggunakan segala bentuk penjajahan seperti militer, kebudayaan, dan perekonomian. [MSR/MHA]