Pelapor Khusus PBB Rilis Daftar Perusahaan Terlibat Genosida Israel di Gaza

 Pelapor Khusus PBB Rilis Daftar Perusahaan Terlibat Genosida Israel di Gaza

Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese. [reuters]

Jakarta (Mediaislam.id) – Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese telah mengeluarkan laporan yang menyebutkan sejumlah perusahaan terkait dengan genosida Israel di Gaza, Palestina. Bukan cuma raksasa Amerika Serikat (AS), tapi juga perusahaan negara lain, seperti asal Meksiko dan China.

Menurut rencana, laporan terbaru Albanese itu akan dipresentasikan pada konferensi pers di Jenewa, Swiss, pada Kamis (03/07/2025). Ini akan menjadi laporan awal dari ribuan entitas yang tengah diinvestigasi.

“Pendudukan (Israel) yang berlangsung lama telah menjadi tempat pengujian yang ideal bagi produsen senjata dan Big Tech- yang menyediakan pasokan dan permintaan yang signifikan, pengawasan yang minim, dan akuntabilitas nol- sementara investor dan lembaga swasta dan publik mendapat untung dengan bebas,” kata laporan itu, dikutip Al-Jazeera, Rabu (02/07/2025).

“Perusahaan tidak lagi sekadar terlibat dalam pendudukan- mereka mungkin tertanam dalam ekonomi genosida,” tambahnya merujuk pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Sebelumnya, dalam pendapat ahli tahun lalu, Albanese mengatakan ada “alasan yang masuk akal” untuk percaya bahwa Israel melakukan genosida di daerah kantong Palestina yang terkepung itu. Laporan itu menyatakan bahwa temuannya menggambarkan “mengapa genosida Israel terus berlanjut”.

“Karena menguntungkan bagi banyak orang,” katanya kala itu.

Dalam laporan PBB itu, pengadaan jet tempur F-35 oleh Israel merupakan bagian dari program pengadaan senjata terbesar di dunia, yang melibatkan sedikitnya 1.600 perusahaan di delapan negara. Program ini dipimpin oleh Lockheed Martin yang berkantor pusat di AS tetapi komponen F-35 dibuat secara global.

Pabrikan Italia Leonardo S.p.A terdaftar sebagai kontributor utama di sektor militer. Sementara FANUC Corporation dari Jepang menyediakan mesin robotik untuk lini produksi senjata.

Sementara itu, sektor teknologi telah memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data biometrik warga Palestina oleh pemerintah. Menurut laporan itu, ini mendukung rezim perizinan diskriminatif Israel.

Microsoft, Alphabet (induk Google) dan Amazon memberi Israel akses yang hampir setara dengan pemerintah terhadap teknologi cloud dan AI mereka. Ini berguna untuk meningkatkan kapasitas pemrosesan data dan pengawasannya ke Gaza.

Perusahaan teknologi AS, IBM juga bertanggung jawab untuk melatih personel militer dan intelijen. Dalam laporan itu, secara detil dijelaskan bahwa mereka juga memiliki andil mengelola basis data pusat Otoritas Kependudukan, Imigrasi, dan Perbatasan Israel (PIBA) yang menyimpan data biometrik warga Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 + eighteen =