Pelajar Indonesia di Turkiye Gelar ‘Palestine Humanity Gathering’

 Pelajar Indonesia di Turkiye Gelar ‘Palestine Humanity Gathering’

Palestine Humanity Gathering di Istanbul, Turkiye.

Narasumber kedua juga merupakan tokoh yang tidak kalah penting, ia adalah Turan Kışlakçı, seorang jurnalis senior Turki yang berfokus pada pemberitaan seputar Palestina. Dalam hal ini ia menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Palestina ini merupakan peristiwa sejarah, dimana kita harus terlibat bersama-sama dalam pembebasannya.

Narasumber yang ada tidak hanya dua orang, tapi juga menghadirkan Abdurahman Al-Farra, Presiden Asosiasi Mahasiswa Palestina di Turki.

Pada kesempatan ini, ia menyampakian bagaimana pedihnya perjuangan saudara-saudara kita di Palestina pada hari-hari ini.

Ia juga berpesan bahwa apa yang terjadi sekarang ini sungguh tidak bisa terbayangkan oleh orang-orang yang dapat menjalani hari-harinya dengan normal, beraktivitas seperti umumnya, bahkan memiliki cita-cita untuk masa depan di dunia.

Sesi talkshow ini ditutup dengan orasi yang disampaikan oleh Asma Nadia yang mengingatkan kita kembali apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina, karena sekecil apapun yang kita lakukan untuk Palestina bisa menjadi amalan pahala sebagai bekal kita.

Dalam acara yang bertajuk Palestina Humanity Gathering ini, juga diadakan nonton bersama film “Hayya” yang dilayar lebarkan pada tahun 2019 lalu. Fılm ini bercerita tentang seorang jurnalis yang secara sukarela menjadi volunteer dalam aksi kemanusiaan di Palestina, yang kemudian secara tidak sadar membawa sosok anak perempuan Pelestina yang bernama Hayya. Dari film ini kita belajar bahwa membela dan memperjuangkan Palestina banyak caranya.

Menurut Fiqhy Rodhiyya selaku Ketua Umum KAMMI Turki, acara ini sukses menjadi wasilah bagi kita semua untuk tidak melupakan tragedi kemanusiaan di Palestina.

Sebagai seorang muslim, kondisi mengenaskan di Palestina harus terus diingat setiap saat, bukan hanya ketika terjadi peperangan dan tragedi kemanusiaan.

Salah satu cara untuk mengabadikannya adalah dengan tulisan, karena tulisan merupakan salah satu kekuatan terbesar untuk melawan ketidakadilan dan kejahatan.

Acara ini kemudian ditutup dengan diadakan lelang novel karya Asma Nadia yang kemudian hasilnya akan disumbangkan ke Palestina.

Sebelum sesi leleng novel, ada pembacaan puisi karya Helvy Tiana Rosa yang dibacakan oleh saudari Andhara Elmy Maureza.

Dari acara yang dihadiri kurang lebih 150 peserta ini merupakan hasil kolaborasi dari 18 organisasi dan komunitas diaspora Indonesia di Turki, semoga semangat kita untuk membela dan memperjuangkan Palestina tidak pernah padam. []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 4 =