Panik Disebut Perintahkan Tembak Warga Gaza yang Antre Bantuan, Netanyahu dan Katz Malah Salahkan Media

 Panik Disebut Perintahkan Tembak Warga Gaza yang Antre Bantuan, Netanyahu dan Katz Malah Salahkan Media

Benjamin Netanyahu dan Israel Katz.

Jakarta (MediaIslam.id) – Petinggi Zionis Israel panik membantah klaim pihak militer yang mengaku bila mereka diperintahkan untuk menembaki warga yang antre bantuan di Jalur Gaza, Palestina

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz bahkan sampai merilis pernyataan bersama untuk membantah pengakuan tentaranya sendiri.

Bukan hanya itu, keduanya malah menyerang balik media sayap kiri Israel, Haaretz, yang membuat laporan soal pengakuan tentara Zionis tersebut.

“Ini adalah kebohongan kejam yang dirancang untuk mendiskreditkan IDF (Pasukan Penjajah Israel), tentara paling bermoral di dunia,” tuduh Netanyahu dan Katz.

Netanyahu dan Katz lantas menyebut Haaretz sudah menerbitkan ‘fitnah berdarah’. Pemerintah Zionis Israel mengklaim IDF beroperasi dalam kondisi sulit untuk melawan ‘musuh’ yang bergerak di balik warga sipil.

Pasukan Penjajah Israel (IDF) juga ikut membantah isi laporan Haaretz. Pihak militer menegaskan mereka tidak memerintahkan prajurit untuk menembaki warga sipil yang sedang mengantre bantuan.

Pasukan Pertahanan Israel itu juga membuat klaim bahwa tentara yang diwawancarai Haaretz tidak berada di lapangan.

“Kami sangat membantah tuduhan yang dibuat dalam artikel tersebut. IDF tidak menginstruksikan pasukan untuk dengan sengaja menembak warga sipil, termasuk mereka yang mendekati pusat distribusi,” jelas IDF.

“Untuk lebih jelasnya, arahan IDF melarang serangan yang disengaja terhadap warga sipil,” lanjutnya.

Haaretz mempublikasikan pengakuan dari salah seorang prajurit IDF di Gaza. Mereka menyebut, para tentara Israel menerima perintah untuk menembaki kerumunan warga Palestina, meskipun tak menimbulkan ancaman.

Tentara Israel yang diwawancarai mengatakan bahwa warga Palestina di tempatnya berjaga diperlakukan seperti musuh.

“Di lokasi saya ditempatkan, satu orang-lima orang tewas terbunuh setiap hari,” ucap prajurit Israel sembari menggambarkan bahwa lokasinya bagai ‘medan pembunuhan’.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × two =