Muslim Kenya Kecam Ketidakadilan Atas Nama Radikalisme

 Muslim Kenya Kecam Ketidakadilan Atas Nama Radikalisme

CIVILITIA.COM  – Komunitas Muslim Kenya mengecam tindakan pasukan keamanan negara itu yang menangkap serta menculik banyak warga Muslim dengan dalih melawan radikalisme.
“Mereka memaksa saya masuk ke dalam mobil. Saya berteriak minta tolong tapi mereka menodongkan senjata mereka dan mengancam akan menembak saya,” kata Abdel Nasser Nashu, seorang pengusaha Kenya-Arab yang hilang selama lebih dari dua minggu, kepada Anadolu Agency Sabtu, 10 Oktober lalu.
“Saya diinterogasi selama berhari-hari. Saya ditanya apakah memiliki hubungan dengan kelompok teror. Saya dibawa ke pos polisi yang berbeda selama tiga minggu, tapi kemudian dibebaskan.
“Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya masih hidup, meskipun saya disiksa dan terguncang oleh insiden ini.”
Nashu itu menceritakan bagaimana dia diculik di dekat rumahnya di ibukota Kenya Nairobi oleh empat laki-laki pada tanggal 30 Juni 2015.
Pengusaha berusia 38 tahun ini adalah salah satu dari sedikitnya 60 Muslim, berusia antara 17 hingga 40 tahun yang dilaporkan hilang di negara Afrika Timur sejak awal 2015.
“Catatan kami menunjukkan korban pembunuhan serta penculikan di luar hukum berkisar dari siswa SMA hingga ulama dan mahasiswa serta pengusaha,” jelas Abdirahman Issaq, aktivis kelompok HAM Muhuri.
Mengutip beberapa kasus penculikan, penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum, umat Islam Kenya meyakini bahwa penegak hukum telah berubah menjadi teroris itu sendiri.
“Kami menyadari bahwa aparat keamanan memiliki daftar orang-orang yang diklaim mereka radikal. Beberapa dari mereka adalah siswa SMA. Beberapa siswa ini akhirnya memilih untuk melarikan diri dan pergi ke pengasingan karena ketakutan. Polisi kini telah menjadi teroris,” tegas Halimow Abdi, orang tua siswa yang dua dari tiga anak laki-lakinya dibunuh dan diculik atas alasan yang tidak jelas.

Masalah Muslim Kenya meningkat setelah serangan mall Westgate di ibukota Nairobo yang menewaskan 67 orang pada bulan September 2013. Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Al-Shabaab Somalia.[ah]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *