Merajut Setia Bersama Al Quran

 Merajut Setia Bersama Al Quran

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kesetiaan itu memiliki arti berpegang teguh (pada janji, pendirian, dan sebagainya); patuh; taat. Jadi, kesetiaan adalah sebuah keteguhan pada janji sehingga mengkonsep diri pada sebuah kepatuhan dan ketaatan. 

Mari, kita mulai bicara soal pentingnya belajar Al Quran. Hal penting yang perlu dilakukan sebelum belajar dengan Al Quran. Yang pertama dan utama adalah kita harus beriman dahulu kepada Quran. Kemudian, miliki adab dengan Quran. Setelah keduanya telah ada pada diri serta hati kita,  barulah kita bisa belajar membaca serta menghafalnya.

Ketika kita meletakkan Al Quran di depan kita, maka Al Quran akan membawa kita ke surga. Sebaliknya jika kita meletakkannya di belakang, maka Al Quran akan membawa kita ke neraka.

Dalam menghafal Al Quranyang paling penting bukanlah banyaknya, namun yang paling penting adalah  

 “Bagaimana kita bisa selalu setia sampai mati untuk bersama Al Quran.”

Pandanglah Al Quran seperti Al Quran menamai dirinya. Pandanglah Al Quran sebagai kitab yang di dalamnya terdapat manual life sebagai petunjuk kita dalam menjalani kehidupan.

Seseorang bisa dikatakan huffazh tidak harus menghafal 30 juz. Dahulu pada zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam banyak sahabat yang meninggal sebelum menyelesaikan hafalan 30 Juz, namun mereka tetap disebut sebagai ‘Huffazh’. Karena lifestyle mereka yang setia terhadap Al Quran & menjaga hafalan yang mereka miliki sampai mati.

“Huffazh artinya bukan orang yang menghafal Al Quran melainkan orang yang menjaga hafalan Al Quran”.

Memahami, begitu banyak alumni pesantren tahfizh yang berlum berhasil, karena menyangka bahwa setelah hafal 30 juz sudah selesai.

Yang harus dikonsepkan pada diri kita adalah penggunaan waktu untuk muraja’ah yang harusnya lebih banyak daripada waktu untuk menghafal. Karna harus ada konsistensi yang dibangun setiap saat untuk senantiasa meluangkan waktu untuk bersama Al Quran, dengan penjagaan minimal 1 jam sehari dan tidak merasa terbebani saat menghafal.

Kita harus mau menjaga keistiqamahan kita untuk bersama Al Quran. Lalu setelah itu biar Allah yang menjaga hafalan kita.

Mengimani Al Quran–> setia Bersama Al Quran –> Menjadi hafizh/ah, aamiin.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk bisa setia bersama Al Quran. Yangg harus kita lakukan adalah :

1. Iman Qabla Quran 

Sebelum menghafal Al-Quran, kita beriman terlebih dulu kepada Al Quran, setelah itu milikilah adab-adab untuk bersama Al Quran.

2. Ilmun Minal Kitab

Karena ilmu yg berasal dari wahyu Allah (Al Quran) adalah ilmu yg Absolutely absolute, artinya ilmu tersebut benarnya, benar-benar benar.

3. Istiqamah bersama Quran

Jika suatu hari kita sibuk dan tidak sempat murajaah karena alasan ada ujian, kita tidak sempat menghafal karena alasan sibuk organisasi. Maka, inilah tantangannya, apakah kita bisa istiqamah bersama Al Quran?

Semoga bermanfaat.

Wallahul Musta’an, Hadaanaallah. [Civilita/PipitHafsah]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *