MER-C Indonesia: Situasi Gaza Utara Mulai Ramai

 MER-C Indonesia: Situasi Gaza Utara Mulai Ramai

Para pengungsi berbondong-bondong kembali ke Gaza utara, Senin (27/01) [foto: Xinhua]

Jakarta (MediaIslam.id) – Ketua Presidium MER-C Hadiki Habib melaporkan, situasi di Gaza utara saat ini semakin ramai. Hal ini karena masyarakat yang sempat mengungsi ke Rafah, Khan Yunis dan Kota Gaza sudah berbondong-bondong kembali ke Gaza utara.

“Mereka yang kembali tidak berkumpul lagi di satu kompleks pengungsian. Sebagian besar sudah tersebar ke lokasi-lokasi bekas rumah mereka dan membangun selter sederhana, jadi tidak terkonsentrasi lagi,” kata Hadiki via Zoom langsung dari Gaza, Rabu (05/02).

Hadiki juga melaporkan, Tim Medis Darurat (EMT) MER-C ke-7 sudah masuk ke Gaza Utara pada 30 Januari dan langsung melakukan Disaster Triage.

“Sudah ada tangki-tangki air dan truk yang membawa tenda-tenda masuk ke Gaza utara,” ucapnya.

Ia menjelaskan, secara umum terdapat satu rumah sakit yang beroperasi di Gaza utara, yang sudah padat, sehingga Kementerian Kesehatan setempat meminta agar IGD Rumah Sakit Indonesia dibuka.

“Alhamdulillah IGD RS Indonesia sudah dibuka pada 1 Februari untuk layanan 24 jam. Utamanya untuk kasus trauma minor,” paparnya.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil penilaian, di RS Al-Awda dan di RS Indonesia banyak dijumpai kasus luka-luka terinfeksi pascaperang dan luka baru seperti luka tusuk dan gores.

“Warga mulai bekerja di puing-puing bangunan sehingga tertimpa, tertusuk dan tergores. Ada juga blast injury,” ujarnya.

Menurut Hadiki, EMT juga mengunjungi keluarga dari dokter yang ditahan pasukan Israel. “Hingga kini MER-C masih aktif melakukan kampanye untuk pembebasan dokter Hussam. Itu penangkapan ilegal,” tegasnya.

Sementara itu, Presidium MER-C Yogi Prabowo menilai bahwa pasca diberlakukan kesepakatan gencatan senjata, jumlah korban luka akibat perang di Gaza perlahan berkurang.

“Namun ada sisa-sisa luka yang belum terobati. Banyak yang datang ke rumah sakit dan memerlukan perawatan medis,” kata Yogi.

Menurut dia, selain kasus penyakit akibat trauma, muncul penyakit-penyakit nontrauma seperti infeksi paru yang juga membutuhkan bantuan medis.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *