Mengenal Ayat Al-Muhkam dan al-Mutasyabih dalam Al-Qur’an
Ilustrasi: Surat Al-Fatuhah.
Menurut Syekh Al-Qaththan, khusus dalam masalah definisi muhkam dan mutasyabih, terjadi banyak perbedaan pendapat. Yang terpenting di antaranya sebagai berikut:
Pertama: Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, sedang mutasyabih hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah sendiri.
Kedua: Muhkam adalah ayat yang hanya mengandung satu segi, sedang mutasyabih mengandung banyak segi.
Ketiga: Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung, tanpa memerlukan keterangan lain, sedang mutasyabih tidak demikian: ia memerlukan penjelasan dengan merujuk kepada ayat-ayat lain.
Secara lebih mudah dan singkat, Ustaz M. Husain Abdullah dalam bukunya “Dirasat fil Fikril Islami” menjelaskan, ayat-ayat muhkam yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah satu atau lebih ayat, dimana pendengar tidak merasakan kesamaran dalam memaknai ayat tersebut, dan tidak mengandung pengertian kecuali satu pengertian saja.
Seperti firman Allah:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. (QS. Al Ikhlash: 1)
وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ
Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al Baqarah: 275).
