Memaafkan adalah Cara Terbaik Mengobati Luka Hati

 Memaafkan adalah Cara Terbaik Mengobati Luka Hati

Bandung, Mediaislam.id–Wakaf Salman ITB mengadakan Kulwaf Salman dengan tema “Cara Terbaik Mengobati Luka Hati” pada Kamis (30/06). Kulwaf diadakan secara daring melalui Zoom meeting dan live streaming pada kanal Youtube Wakaf Salman ITB. Narasumber pada kulwaf hari ini adalah dr. Aisah Dahlan, CHT, CM.NLP. Menurutnya, cara terbaik dalam mengobati luka hati adalah dengan memaafkan.

Menurut Rubin Khoddam, Psikolog dari University of Southern California, memaafkan adalah cara kita mengambil kendali atas kehidupan kita sendiri. Dalam Alquran pun Allah memerintahkan kita untuk memaafkan. Salah satu perintahnya terdapat dalam QS. Al-Hijr ayat 45:

“Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik”

Memaafkan juga merupakan salah satu watak Rasulullah SAW. Dalam sebuah Hadist Riwayat Ibnu Hibban dinyatakan:

Aisyah RA pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah SAW,  ia pun menjelaskan: adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya, beliau tidak pernah kasar, tidak berbuat keji, tidak berteriak-teriak di pasar dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, malahan beliau pemaaf dan mendamaikan. 

dr. Aisah menyatakan, luka hati berasal dari memori negatif yang sangat ekstrem. Allah menempatkan memori negatif tersimpan di amygdala, sebuah bagian dalam otak manusia. Posisi amygdala berada di atas alis kanan dan kiri, serta dekat telinga kanan dan kiri.

Lebih jauh, dr. Aisah mengungkapkan, cara mudah dalam menetralisir memori negatif yang teringat adalah dengan memegang titik-titik penempatan amygdala sambil membaca shalawat dan beristighfar.

Jika memori negatif terdapat di amygdala, akal yang menyimpan memori bahagia tersimpdan di dalam pre-frontal cortex, dr. Aisah menuturkan. Selain itu, di sana juga tersimpan memori ilmu, nasihat dan tuntunan. Maka dari itu, kita perlu mengisi pikiran dengan mengaji dan mengkaji tentang apa yang Allah mau. Hal itu dapat membuat pre-frontal cortex memasang “rem garis biru” pada amygdala agar tidak mengambil memori lama yang negatif.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *