Masjid-Masjid Tempat Menuntut Ilmu di Zaman Keemasan Islam
MASJID adalah bangunan pertama yang dibangun Rasulullah Saw saaat tiba di Madinah. Dalam perjalanannya, akhirnya masjid menjadi tonggak sekaligus pusat peradaban Islam.
Sebagai pusat aktivitas umat Islam, masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah. Di masa-masa awal Islam berkembang di Madinah, Masjid digunakan Rasulullah Saw sebagai tempat untuk mengumpulkan umat Islam, membahas persoalan politik dan ekonomi umat, strategi dakwah dan jihad, dan juga pendidikan. Pengajaran kepada umat Islam dilakukan di Masjid.
Dijadikannya Masjid sebagai tempat halaqah, yang membahas beragam ilmu, berlangsung beratus-ratus tahun lamanya. Hingga Prof. Raghib As-Sirjani dalam bukunya “Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia” menulis, “Semua penuntut ilmu berpusat di masjid dari seluruh penjuru, diberikan kepada mereka seluruh sarana untuk sampai pada tempat pengajaran mereka dan tempat beristirahat, diberikan kepada mereka rezeki, dibangunkan rumah, diberikan harta kepada mereka.”
Di antara masjid-masjid terkenal yang dijadikan sebagai tempat menuntut ilmu dalam sejarah peradaban Islam, antara lain:
Masjid Al-Umawi di Damaskus
Masjid ini dibangun oleh Walid bin Abdul Malik. Halaqah pelajaran di masjid ini bermacam-macam. Bagi penganut Madzhab Maliki mempunyai ruangan tersendiri. Begitu pula Madzhab Syafi’i. Khatib Al-Baghdadi mempunyai halaqah yang orang-orang berkumpul kepadanya mendengar pelajaran hadits. Hal ini tidak hanya terbatas dalam ilmu agama, tapi meliputi ilmu-ilmu bahasa dan sastra, ilmu hisab dan falak.
Masjid Amru bin Al-Ash di Fusthath Mesir
Di dalam masjid ini terdapat lebih dari 40 halaqah yang berpusat sebagai pengajaran ilmu dan tempat diskusi. Di antaranya adalah halaqah Imam Syafi’i. Sedangkan dalam abad keempat hijriyah tempat belajar itu hampir mencapai 110 halaqah, yang sebagian dikhususkan untuk wanita. Kemudian muncullah aturan ijazah (Ijazah Tinggi). Dimana seorang murid setelah mendapatkan ijazah diberi izin menulis kitab gurunya dan meriwayatkan darinya.
Masjid Al-Azhar di Mesir
Masjid ini selesai pembangunannya pada 361 H dan menjadi pusat menunut ilmu bagi para pelajar dari berbagai negara Islam. Para khalifah telah mendirikan Badan Wakaf Al-Azhar, menentukan guru-guru di berbagai bidang keilmuan, dan mempunyai ketenaran luar biasa yang merupakan keistimewaan Universitas Al-Azhar. Juga adanya kemudahan yang didapati oleh para penuntut ilmu.