Keistimewaan Punya Anak Perempuan
Ilustrasi: Seorang ibu dan anak perempuannya. [pixabay.com]
KITA dilarang bersedih hati, kesal, kecewa dan marah kalau mendapat anak perempuan, seperti sikap orang-orang jahiliyah.
Di dalam AI-Qur’an sikap kaum jahiliyah itu dilukiskan dengan jelas. Suatu watak asli dari kaum jahiliyah di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Dalam kitab suci-Nya Allah SWT berfirman: “Dan apabila seseorang dari mereka diberi khabar dengan (kelahiran) anak perempuan, maka menjadi hitam kelam (merah padamlah) wajahnya, sementara ia menahan marahnya. la menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup). Alangkah buruk sikap mereka itu. Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat (watak) yang buruk. Dan Allah mempunyai sifat yang Mahatinggi, dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An- Nahl 58-60).
Balasan Mendidik Anak Perempuan
Dibawakan oleh Anas bin Malik ra, katanya Rasul Saw bersabda, “Siapa yang menanggung (memelihara) dua orang wanita hingga akil baligh maka orang itu akan datang di hari Kiamat saya dan dia seperti ini”, seraya beliau merapatkan kedua jarinya, tanda dekat keduanya di dalam surga.” (HR. Muslim dalam Shahihnya)
Aisyah juga berkata, “Pada suatu hari datang seorang ibu dan anak yang meminta-minta. Kebetulan pada saat itu saya tidak mempunyai apa-apa, kecuali sebiji kurma. Kurma itu saya berikan kepada mereka, lalu si ibu membelahnya, dan diberikan kepada kedua anak perempuan yang ikut bersamanya, sedang dia sendiri tidak mencicipinya, lalu ia dan anak-anaknya pergi keluar. Tak lama sesudah itu Rasulullah pun masuk, lalu saya ceritakan hal itu kepada beliau. Kemudian beliau bersabda, “Siapa yang diuji dengan anak-anak perempuan seperti itu, lalu ia pelihara dengan baik, maka mereka akan menjadi penyekatnya dari api neraka.” (HR. Ibnul Mubarak).
Auf bin Malik menceritakan, bahwa dia pernah mendengar Nabi Saw bersabda yang artinya, “Siapa yang mempunyai tiga orang anak perempuan, lalu ia biayai hingga ia menikah dan berdiri sendiri atau meninggal dunia, maka mereka akan menjadi dinding penyekatnya dari api neraka.” (HR. Baihaqi).
Masih diceritakan oleh Auf bin Malik, Rasulullah bersabda, “Tidak seorang hamba pun mempunyai tiga orang anak perempuan, lalu ia membiayainya hingga ia kawin atau meninggal dunia, melainkan menjadi dinding penyekat baginya dari api.” Ada seorang wanita bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana kalau hanya dua orang anak?” maka Rasul menjawab lagi, “Meskipun hanya dua orang anak perempuan.”
Dari Uqbah bin Amir ra katanya, “Saya mendengar Nabi Saw bersabda, “Siapa yang mempunyai tiga orang anak perempuan, lalu ia bersabar dalam mengasuh, memberi makan-minum dan pakaian kepada mereka, baik dalam susah maupun dalam keluasan, maka anak-anak itu akan menjadi dinding penyekatnya dari api neraka.” (HR. Ahmad dalam “Musnad”-nya). []
Sumber: Al Ustadz Ahmad Isa Asyur. Berbakti kepada Ibu-Bapak (terj.). Jakarta: GIP, 2008.
