Kedermawanan Rasulullah Saw

 Kedermawanan Rasulullah Saw

Ilustrasi: Masjid Nabawi di Madinah.

SALAH satu akhlak Rasulullah yang wajid diteladani umatnya adalah kedermawanan beliau. Rasulullah adalah orang yang paling dermawan.

Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas ra berkata: ”Rasulullah Saw adalah orang yang paling pemurah dan keadaan pelaing pemurahnya adalah pada bulan Ramadhan ketika Jibril mendatangi beliau. Jibril menemuinya pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajari beliau Al-Qur’an. Ibnu Abbas berkata, ‘Rasulullah Saw lebih dermawan dan pemurah dengan kebaikan dibanding angin yang berhembus.”

Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan bahwa Jabir bin Abdullah ra berkata, “Tidak pernah sekali pun Rasulullah Saw diminta sesuatu lalu beliau menolak dan menjawab, “tidak”.

Thabrani meriwayatkan bahwa Rabi’ binti Ma’udz bin Ufra’ ra berkata, “Muadz bin Ufra’ mengutusku membawa satu sha’ (2,512 liter) kurma basah dan juga mentimun halus untuk diberikan kepada Rasulullah Saw, beliau memang menyukai mentimun. Saat itu perhiasan emas sedang datang dari Bahrain, maka beliau memenuhi telapak tangannya dengan emas itu dan diberikan padaku.”

Thabrani menulis dalam kitab Al-Ausath dari Umu Sunbullah ra, “Ia membawa hadiah kepada Nabi Saw, dan istri-istri beliau tidak mau menerimanya. Lalu Nabi Saw memerintahkan mereka dan merekapun mengambilnya. Kemudian beliau Saw membagikan kepadanya suatu lembah,…”

Ini adalah contoh kedermawanan beliau, yang membuat cerita-cerita kedermawanan yang terkenal dan masyhur di kalangan manusia. Kedermawanan yang justru menjadikan pemiliknya hidup keras, susah, dan fakir. Hidup yang tidak akan mampu dipikul orang lain selain beliau dan keluarganya. Meskipun beliau mampu untuk memiliki harta yang berlimpah, kekuasaan yang besar dan pemasukan yang mengalir. Ditambah lagi, seandainya beliau menginginkah harta kaum muslimin khusus untuk dirinya pastilah mereka akan memberikan penuh kerelaan. Beliau berhak untuk itu, bukankah beliau adalah pengatur urusan dan pendidik mereka? Tetapi ini semua tidak terjadi.

Kedermawanan Rasulullah Saw tiada tertandingi. Allah telah menjadikan seperlima harta rampasan perang (khumus) untuk beliau. Bagian khusus beliau dari seperlima ini adalah seperlima (1/5-nya 1/5) Kaum muslimin telah memperoleh harta rampasan perang yang melimpah ruah. Seandainya Rasulullah Saw ingin mengumpulkan harta, tentu beliau akan menjadi manusia paling kaya.

Pernah ada seorang laki-laki meminta sesuatu kepada Rasulullah, maka diberinya orang itu kambing sebanyak dua bukit. Segera saja orang itu mendatangi kaumnya seraya berseru, “Wahai kaumku masuk Islamlah, sesungguhnya Muhammad akan memberikan harta benda seperti layaknya orang yang tidak takut fakir.” (HR Muslim dari Anas)

Seperti ditulis Said Hawwa dalam kitabnya, Ar-Rasul Saw, seperlima harta rampasan perang Hunain saja 8.000 ekor kambing, 44.800 ekor unta, 8.000 uqiyah perak (satu uqiyah= 119 gram), dan 1.200 budak tawanan.

Berapakah kira-kira kekayaan Rasulullah Saw jika beliau ingin mengumpulkan harta dari peperangan beliau seluruhnya, dari Khaibar yang kaya, Bani Quraizhah, dan Bani Nadhir? Bisa jadi Rasulullah akan menjadi orang terkaya nomor satu di Jazirah Arab kala itu. Sebagai informasi, menurut Al Waqidi selama Rasulullah Saw hidup terjadi 27 kali ghazwah dan 47 sariyyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *