Jangan Stres, Bisa Bikin Nyeri Punggung

 Jangan Stres, Bisa Bikin Nyeri Punggung

Ilustrasi

Jakarta (MediaIslam.id) – Kondisi stres diketahui dapat menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya termasuk peradangan, kejang otot hingga ketegangan pada punggung.

Seperti dilansir Healthline, Selasa (02/05), sakit punggung adalah salah satu kondisi medis yang paling umum. Namun ternyata salah satu pemicu nyeri punggung juga dapat disebabkan atau diperburuk oleh stres,

Bukti menunjukkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan nyeri kronis dan sebaliknya. Bagi banyak orang, kondisi ini melibatkan sakit punggung. Menurut Studi 2021, stres kronis pada akhirnya menyebabkan disfungsi kortisol serta masalah respons peradangan tubuh.

Masalah kortisol dan peradangan menyebabkan stres oksidatif, kerusakan radikal bebas, cedera sel atau penuaan, dan degenerasi jaringan, yang semuanya dapat menyebabkan nyeri kronis.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa stres berdampak langsung pada pemrosesan rasa sakit. Secara keseluruhan, stres dapat dikaitkan dengan nyeri punggung dalam beberapa cara yakni karena ketegangan otot, peradangan dan aliran darah yang berkurang.

Stres dapat menyebabkan otot-otot di punggung tegang. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan kekakuan dan nyeri. Tak hanya itu, stres juga dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit.

Penelitian menunjukkan bahwa peristiwa kehidupan yang kritis dapat memicu perubahan pada sistem limbik dan neurotransmiter terkait, yang dapat mengubah mekanisme penghambatan rasa sakit.

Stres kronis juga dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di punggung, yang dapat menyebabkan rasa sakit. Selain itu, saat Anda stres, pola pernapasan Anda berubah dan bahu Anda membungkuk. Sehingga hal ini dapat menyebabkan ketegangan termasuk ketegangan di punggung tengah dan atas Anda.

Terakhir, selama masa stres, pembuluh darah Anda juga mungkin menyempit sehingga mengurangi aliran darah ke otot punggung dan menyebabkan rasa sakit.

Durasi sakit punggung yang berhubungan dengan stres dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *