Empat Kali Makam Nabi Saw Hendak Dibongkar, Semuanya Gagal!
Bagian luar Makam Nabi Muhammad Saw di Masjid Nabawi, Madinah.
Sultan meminta agar kedua orang itu dihadirkan ke hadapannya. Ketika berhadapan dengan mereka, keduanya mengaku datang dari Maroko untuk mengerjakan haji, kemudian memilih untuk tinggal di samping makam Rasulullah. Sultan menanyakan tempat tinggal mereka, sekalian sultan meminta izin untuk berkunjung. Tiba di kediaman mereka, tidak ada kesan bahwa dua orang itu melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pembongkaran kuburan Nabi Muhammad Saw. Tetapi, dilihat dari wajah mereka yang ada dalam mimpi Sultan Nuruddin az-Zanki, inilah orang-orang yang Nabi Muhammad Saw minta dilindungi dari perbuatan jahatnya.
Entah mengapa, tiba-tiba hati sultan tergerak untuk menyingkapkan karpet yang ada di lantai, alas tempat duduk mereka. Ternyata, begitu disingkapkan terlihat ada lubang (terowongan) yang dalam di bagian lantai rumah itu. Kedua penghuni rumah itu semakin bergetar dan ketakutan. Lalu, sultan memerintah agar keduanya segera diamankan. Ketika ditanya, keduanya mengaku bahwa sebenarnya mereka berdua adalah dua orang Kristen dari negeri Magrib, Maroko, yang berpura-pura menjadi orang Islam dan mengerjakan haji, lalu tinggal di samping makam Rasulullah. Mereka akan dibayar bila mereka berhasil membongkar makam itu secara rahasia dan membawa jasad Rasulullah ke Eropa.
Dalam pengakuannya, mereka berterus terang bahwa sejak mereka bermukim di rumah itu setiap hari mereka menggali tanah dari kamar mereka menuju makam Rasulullah Saw. Setiap hari mereka membuang tanah galiannya ke pekuburan al-Baqi’, sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam kantong lalu ditumpahkan di sana. Mereka menggali tanah sudah cukup dalam dan sudah dekat ke jasad Rasulullah. Tetapi, Allah tidak membiarkan Nabi-Nya dianiaya. Dengan melalui penglihatan mimpi Sultan Nuruddin az-Zanki, Rasulullah terhindar dari kejahatan yang direncanakan itu, dan akhirnya kedua orang tersebut dijatuhi hukuman mati.
Setelah peristiwa ini, demi menjaga keamanan makam Rasulullah, Sultan Nuruddin az-Zanki memerintahkan agar dibuat tembok yang kuat dan dalam di seputar makam Rasulullah, sehingga tidak terjadi lagi usaha-usaha untuk membongkar makam Rasulullah Saw secara sembunyi-sembunyi oleh tangan-tangan jahil. Sampai hari ini, tembok yang terbuat dari bahan besi dan timah itu masih tetap berfungsi mengamankan kuburan Nabi Saw.
Percobaan Keempat
Peristiwa ini terjadi sekitar pertengahan abad ke-7 Hijriah ketika sekelompok orang dari Syiria (Halb) datang ke Madinah dengan maksud ingin membongkar makam Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khaththab. Mereka bermaksud ingin memindahkan kedua sahabat Rasulullah itu ke tempat lain.
Tidak lama setelah mereka tiba di Madinah, mereka pun menuju Babus-Salam, pintu utama Masjid Nabawi, dan makam Rasulullah Saw. Mereka berjumlah empat orang dengan dilengkapi berbagai peralatan untuk pembongkaran kuburan yang dimaksud.
Tetapi, saat mereka mendekati makam Rasulullah, beberapa meter lagi ke Raudhah, tiba-tiba tanah yang mereka injak runtuh dan longsor ke dalam. Mereka semuanya terperosok ke dalam runtuhan tanah itu, terbenam dan terkubur di dalamnya. Tidak seorang pun yang lepas dan tersisa hidup. Peristiwa ini sangat mengejutkan dan mengerikan orang-orang di Madinah ketika itu.
Sejak peristiwa itu hingga kini belum terdengar lagi usaha yang mencoba menggali kuburan Nabi Muhammad Saw. Allah tetap memelihara kesucian Nabi-Nya. Subhannalah walhamdulillah. []
Sumber: Muslim Nasution. Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah. Jakarta: GIP, 2004.
