Akademisi Inggris: Perjuangan Palestina Tuntutan Keadilan Global

 Akademisi Inggris: Perjuangan Palestina Tuntutan Keadilan Global

Ilustrasi: Aksi Solidaritas Palestina di Kota Bandung, Jabar.

Istanbul (MediaIslam.id) – Akademisi Universitas Leeds, Inggris, Salman Sayyid, mengatakan perjuangan Palestina merupakan tuntutan akan keadilan global yang lebih luas.

Pernyataan itu disampaikan Salman di sela-sela konferensi Reorienting Resistance, edisi keempat dari Critical Muslim Studies yang digelar di Istanbul, Sabtu (31/05/2026).

Dilansir Anadolu, Salman mengatakan, situasi di Palestina mencerminkan keterbatasan umat Muslim dalam mempengaruhi dunia maupun pemerintah mereka sendiri.

Ketidakmampuan untuk merespons secara efektif itu memunculkan pertanyaan besar tentang tata kelola global dan menunjukkan kegagalan tatanan liberal internasional dalam memenuhi keadilan bagi umat Muslim.

“Jika kita tidak bisa melindungi orang-orang yang menderita secara langsung di depan layar televisi kita dari kekejaman, maka tatanan dunia saat ini perlu dipikirkan ulang — apalagi ketika rakyat Palestina berhadapan dengan negara kolonial pemukim terakhir dari dunia Barat,” ujarnya.

Salman menambahkan, perjuangan rakyat Palestina telah menggema ke seluruh penjuru dunia, tercermin dari meningkatnya dukungan internasional, termasuk sejumlah negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.

Salman juga menyoroti bahwa sejak era Perang Dingin, konsep perlawanan telah dimarjinalkan di media dan institusi akademik Barat, dan keyakinan terhadap kesetaraan dalam tatanan liberal gagal mengatasi berbagai ketidakadilan.

Menurut Salman, konferensi yang mempertemukan para akademisi dan peneliti dari seluruh dunia seperti ini membantu menggeser perspektif sempit nasionalisme dengan memperkuat kerja sama lintas negara.

Dia pun menegaskan bahwa banyak tantangan dan peluang bersifat global seraya menekankan pentingnya membangun solidaritas transnasional untuk menciptakan dunia yang adil.

Selaras dengan hal tersebut, dia menjelaskan bahwa tujuan konferensi di Istambul ini adalah untuk meninjau ulang pengetahuan yang diproduksi tentang Islam dan umat Muslim dalam konteks dinamika global saat ini.

Dengan mengangkat tema “dekolonisasi dan emansipasi”, Salman menilai bahwa isu tersebut merupakan tantangan paling mendesak bagi masyarakat Muslim saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen − fourteen =