Bahaya Yahudisasi Al-Quds
Al-Quds (Mediaislam.id) – Para pakar spesialis masalah al-Quds menegaskan bahwa pendudukan Zionis Israel, melalui pemerintah ekstremis berikutnya, berusaha dengan segala upaya untuk melakukan yahudisasi kota Al-Quds, terutama Masjid al-Aqsha yang diberkahi.
Spesialis dalam urusan Al-Quds, Bassam Abu Sneineh, mengatakan bahwa pendudukan Zionis Israel berusaha untuk menarget daerah Gerbang Mughrabi (pintu barat masjid) dengan tujuan untuk melakukan yahudisasi daerah tersebut dan memperluas Jembatan Mughrabi.
Abu Sneineh menyatakan bahwa pendudukan Zionis Israel masih menarget Masjid Al-Aqsha dan orang-orang Palestina di Tepi Barat, serta berusaha untuk memperluas Jembatan Mughrabi dengan tujuan memasukkan kendaraan pendudukan Zionis Israel ke daerah tersebut. Demikian menurut Freedom News.
Dia menjelaskan bahwa pendudukan Zionis Israel bermaksud untuk memaksakan pembagian ruang di Masjid al-Aqsha melalui serbuan berulang-ulang, dan untuk mencegah dan membatasi warga yang bersiaga di dalamnya dan jamaah memasuki Masjid al-Aqsha.
Dia menyatakan bahwa pemerintah ekstrimis pendudukan Zionis Israel berusaha untuk mengontrol secara geografis Masjid al-Aqsha yang diberkahi.
Tujuan jahat
Sementara itu, peneliti urusan Al-Quds, Rasem Obeidat, memperingatkan bahwa pendudukan Zionis Israel memiliki tujuan jahat yang dipraktikkan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat.
Obeidat menyaatakan bahwa pendudukan Zionis Israel ingin menghapus kesadaran rakyat Palestina melalui proyek permukimannya, di antaranya adalah proyek layanan sipil.
Dia menjelaskan bahwa proyek layanan sipil adalah proyek yahudisasi yang diluncurkan oleh pendudukan Zionis Israel untuk menarget warga Palestina di kota Al-Quds dan wilayah yang diduduki penjajah Zionis sejak tahun 1948.
Dia menyatakan bahwa pemerintah pendudukan Zionis Israel berusaha untuk melakukan israelisasi proses pendidikan Palestina di kota Al-Quds, dan untuk menggoyahkan kepercayaan dan invasi budaya di kalangan pemuda Palestina di Tepi Barat.
Dia menekankan bahwa tujuan pemerintah ekstremis pendudukan Zionis Israel berikutnya adalah didasarkan pada pembersihan etnis dan pengusiran rakyat Palestina, serta kontrol atas tanah Palestina.
Seruan dari kalangan Palestina terus berlanjut akan pentingnya melakukan mobilisasi dan bersiaga di Masjid al-Aqsha selama periode mendatang. Untuk menggagalkan rencana para pemukim pendatang Yahudi untuk menghidupkan kembali hari-hari besar Yahudi di dalam halamannya.
Seruan tersebut menekankan pentingnya berziarah ke al-Aqsha dan bersiaga secara intensif, untuk mengadang serbuan para pemukim pendatang Yahudi yang yang akan dating dan rencana-rencana mereka untuk melakukan ritual Talmud.
Seruan ini datang di tengah peringatan akan langkah para pemukim pendatang Yahudi untuk mengintensifkan penyerbuan mereka ke Al-Aqsha, selain memindahkan ritual Talmud ke masjid.
Tentara pendudukan Zionis Israel menyerbu Masjid al-Aqsha tepat sebelum penyerbuan para pemukim pendatang Yahudi. Mereka berusaha mengosongkan jamaah dan warga Al-Quds dari dalam masjid, dan mengeluarkan keputusan deportasi terhadap mereka yang bersiaga di dalamnya, untuk memfasilitasi dan memudahkan pelaksanaan rencana permukiman.
sumber: infopalestina
