Meski Diblokade, Pertanian di Gaza Tumbuh dan Berkembang

 Meski Diblokade, Pertanian di Gaza Tumbuh dan Berkembang

Gaza (Mediaislam.id) – Sektor pertanian di Jalur Gaza berusaha memainkan peran yang dibutuhkan dengan baik, mencapai swasembada di banyak tanaman, terlepas dari semua kesulitan dan hambatan yang menimbulkan banyak kerugian karena beberapa alasan.

Sektor pertanian di Gaza menyumbang hingga 6% terhadap produk nasional bruto, sedangkan nilai produksi pertanian adalah $430 juta. Sektor ini mengkonsumsi 100 juta meter kubik air per tahun, setara dengan hampir 50% dari konsumsi air tahunan.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Rabu (30/11/2022), Wael Thabet, Direktur Jenderal Kebijakan dan Perencanaan Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa area pertanian sebenarnya di Jalur Gaza berjumlah sekitar 180.000.000 meter persegi yang tersebar di lima propinsi di Jalur Gaza.

Luas areal tanaman pertanian kurang lebih 220.000.000 meter persegi, dengan sektor produksi sayuran menempati urutan pertama, menyumbang 54% dari nilai produksi pertanian, sektor produksi peternakan menyumbang 5%, dan persentase sisanya sektor perikanan.

Thabet menyatakan bahwa jumlah pekerja di sektor pertanian berjumlah 55.000 pekerja, 32.000 petani, dan sisanya bekerja sebagai jasa pendukung. Sedangkan jumlah usaha pertanian adalah 23.600 usaha pertanian, yang dikenal sebagai “sebidang tanah tanah yang terdaftar atas nama orang tertentu atau disewa, dan dilakukan di dalamnya aktivitas pertanian.

Dia menegaskan sekitar 160.000 meter kubik air olahan diproduksi per hari dari 5 instalasi pengolahan, dan mulai dieksploitasi di sektor pertanian akhir tahun lalu.

Dijelaskan Thabet, jumlah peternak untuk sektor peternakan sebanyak 5.586, untuk jumlah kandang sebanyak 5.919, berupa kandang “sapi, domba dan kambing, ayam broiler, kalkun, dan ayam petelur”.

Dia menjelaskan adanya penurunan yang cukup signifikan. jumlah sapi yang dialokasikan untuk produksi susu di Jalur Gaza saat ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena tingginya biaya pakan impor, dan meningkatnya keengganan pabrik dan unit produksi untuk membeli hasil produksinya.

Thabet menyatakan bahwa jumlah penangkapan ikan di laut adalah 4.700 ton per tahun, sedangkan peternakan ikan menghasilkan 620 ton ikan air tawar.

Dia menyatakan bahwa tantangan paling menonjol yang dihadapi sektor ini berupa ancaman, serangan, dan pengepungan pendudukan Israel yang terus berlanjut, selain kurangnya sistem akademik di sektor ini untuk spesialisasi dalam bidang “tanah dan irigasi”, di mana untuk menutupi kebutuhan perlu mengandalkan pelatihan insinyur dari berbagai disiplin ilmu seperti produksi tanaman, ilmu bumi atau ilmu lingkungan, untuk memenuhi kebutuhan ini.

sumber: infopalestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen − one =