Wahai Pemuda Jangan Sok Jagoan

 Wahai Pemuda Jangan Sok Jagoan

CIVILITA.COM – Hai kalian kaum cowok. Ini penting buat kalian, jika kalian merasa sok jago, coba perhatikan dan bacalah sejarah-sejarah Islam. Bacalah biografi para sahabat Rasulullah Saw. Contolah Ali bin Abi Thalib, pada umur 8 tahun beliau sudah masuk Islam, dan beberapa tahun berikutnya, dia sudah berani ikut berperang. Ingat lho ya perang bukan tawuran.

Jelas berbeda antara tawuran dan perang. Kalau tawuran bisa dipicu oleh keburukan yang terjadi, seperti karena merebutkan seorang gadis, karena saling senggol di tempat konser, karena kalah main bola, dan seterusnya. Tapi tidak dengan perang, apalagi perang fi sabilillah, perang membela Islam.

Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel. (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim).

Hadits di atas yang menginspirasi seorang Muhammad Al Fatih kecil hingga dia dewasa untuk menaklukkan Konstantinopel. Al-Fatih sudah menyiapkan diri sejak kecil untuk memantaskan diri menjadi pemimpin pasukan yang akan menaklukkan Konstantinopel tersebut. Ia sejak kecil dididik oleh para ulama, sejak usia aqil baligh tidak pernah meninggalkan Salat Rawatib dan Tahajjud. Ia juga menghindari kemaksiatan serta sudah hapal Quran sejak kecil.

Jadi inspirasi penaklukan atau perang adalah dari Hadist, sementara tawuran inspirasinya bisa hanya karena rebutan cewek, masalah sepele dua pele, yang tidak level sama sekali dengan Inspirasi para sahabat dan generasi terbaik Islam.

Hai cowok. Perhatikan nasib saudaramu saat ini di Palestina, Suriah. Mereka disana dibantai, dibunuh, baik dengan perang atau pembunuhan sadis. Nah, kalau memang kita laki-laki dan mengakunya punya jiwa seorang jagoan. Salurkan pada jalur yang benar. Tapi sebelum menyalurkan pada jalur yang benar, terlebih dulu kalian harus memahami Islam. Biar tidak hanya modal semangat, tapi ‘isi’nya juga harus ada, sehingga tidak diibaratkan ‘tong kosong nyaring bunyinya’. Kalau ‘isi’ otak kita sudah benar, maka inspirasi seperti yang dimiliki Muhammad Al Fatih, Salahaduin Al Ayyubi, Sayfudin Qutus, Thariq bin Ziyad, dan para pahlawan Islam lainnya, akan menjadi inspirasi kita. Berani? [lukyrouf]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *