Upaya Hentikan Blokade Gaza, Ormas di Malaysia Luncurkan Program Armada 1000 Kapal

Malaysia (Mediaislam.id) – Sejumlah organisasi masyarakat sipil di Malaysia meluncurkan prakarsa internasional bertajuk Armada 1.000 Kapal, sebuah inisiatif berskala besar yang bertujuan untuk memutus blokade Israel terhadap Jalur Gaza melalui konvoi maritim dari berbagai benua.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kuala Lumpur, Ketua Dewan Koordinasi Organisasi Islam Malaysia (MAPIM), Azmi Abdul Hamid, menjelaskan bahwa prakarsa ini merupakan bentuk “pemberontakan hati nurani manusia” atas kejahatan genosida yang terus dilakukan Israel terhadap warga Gaza. Ia menyebut dukungan terhadap proyek ini terus mengalir dari berbagai organisasi di Eropa, Asia, dan Amerika Latin.
Menurutnya, penyitaan kapal bantuan Madeleine oleh Israel menjadi pemantik baru solidaritas global untuk Gaza. “Armada 1.000 Kapal ini akan jauh lebih terkoordinasi dan menyeluruh dibanding Armada Kebebasan 2010 yang dipimpin Mavi Marmara,” ujarnya dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Ahad (15/6/2025).
Sebuah pernyataan bersama yang ditandatangani puluhan organisasi di Malaysia menyebutkan bahwa tujuan utama armada ini adalah untuk mencabut blokade Gaza secara langsung, menyalurkan bantuan kemanusiaan, memberi perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, dan menyeret Israel ke pengadilan atas kejahatan perang.
Inisiatif ini juga mendorong pemerintah-pemerintah dunia untuk melindungi warganya yang ikut serta dalam misi kemanusiaan tersebut, sehingga menciptakan tekanan diplomatik dan hukum terhadap Israel.
Protes terhadap Investasi Pendukung Pendudukan
Di sisi lain, aktivis Malaysia juga menggelar protes di depan kantor Otoritas Investasi Malaysia. Mereka menuntut pemerintah memutus hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam mendukung pendudukan Israel, termasuk perusahaan Amerika Serikat, Caterpillar, yang disebut memasok alat berat untuk pembongkaran rumah dan pembangunan permukiman ilegal.
Demonstran menyebut kerja sama dengan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai bentuk keterlibatan dalam genosida.
MAPIM juga mengumumkan pembentukan sekretariat internasional dan pendirian dana logistik untuk mendukung persiapan peluncuran armada. Mereka membuka pintu kontribusi dari masyarakat dan korporasi untuk mendukung keberhasilan inisiatif kemanusiaan ini.
Para pengamat memperkirakan prakarsa ini akan menjadi sorotan global, terlebih di tengah meningkatnya solidaritas rakyat dunia terhadap Gaza dan kemandekan lembaga internasional dalam menghentikan agresi Israel. [ ]