Teladan Anak yang Berbakti

Ilustrasi
Dibawakan Yazid AI-Basthami Rahimahullah, dia berkata, “Ketika berumur dua puluh tahun saya saya dipanggil ibuku untuk mengurusi beliau sepanjang malam. Lalu saya letakkan sebelah tangan saya di bawah kepalanya, sebagai bantal beliau, dan tangan yang sebelah lagi saya gunakan untuk membelai tubuhnya, sambil membaca ‘Qul huwallahu ahad’. Kedua tangan saya sampai letih dan tak bisa digerak-gerakkan. Saya tidak tahan lagi menahan sakitnya tangan, tapi saya tak hendak melepaskannya dari bawah kepala ibu, dan menghentikan belaian. Dalam hati aku berkata, ‘tangan… wahai tanganku, kau milik ibu dengan hak dan demi ridha Allah’. Saya tetap dalam keadaan demikian sampai ibuku tertidur lelap hingga fajar, dan saya tetap bersabar. Dan sejak saat itu saya tidak dapat lagi mempergunakan kedua tangan saya.
Setelah anak muda itu meninggal dunia, sahabat-sahabatnya bermimpi melihat dia melayang- layang di dalam surga, sambil mengucapkan tasbih kepada Allah. Sahabatnya itu bertanya, “Dengan sebab apa engkau memperoleh rahmat yang demikian besar?” la menjawab, “Karena bakti kepada ibuku, dan sabar menghadapi berbagai kesulitan.”[]
Sumber: Al Ustadz Ahmad Isa Asyur, Berbakti kepada Ibu-Bapak (Terjemahan). Jakarta: GIP, 2008.