Tawadhu Kunci Keberkahan

 Tawadhu Kunci Keberkahan

الناس أعداء ما جهلوا

Manusia cenderung memusuhi apa yang tidak difahaminya

Berapa kali kita menggoreskan luka pada orangtua kita, berapa kali kita mendebat guru kita, berapa kali meremehkan orang berilmu diantara kita?

Kita kadang berbuat tersebut karena merasa orangtua kita kuno, ga ngerti perkembangan zaman, ndeso. Guru kita ini ga ngerti dalil, lulusan fakultas umum dan lain-lain. Ustadz ini cuma lulusan pondok biasa, bukan Lc, baca kitabnya masih keliru dan lain-lain.

Diawal belajar, kita dulu merasa paling benar, paling shahih, yang lain salah, batil, bahkan diatas jalan kesesatan

Keangkuhan adalah ciri pendatang baru dalam ilmu.

قَالَ الشَّعْبِيُّ: العِلْمُ ثَلَاثةَ أَشْبارٍ، فَمَنْ نَالَ مِنْهُ شِبْرًا شَمَخَ بِأنْفِهِ فصار أَنَّهُ نَالَهُ وَمَنْ نَالَ مِنْهُ الشِّبْرَ الثَّانِي صَغُرَتْ إِلَيْهِ نَفْسُهُ … أَنَّهُ أَنَّهُ وَأَمَّا الشِّبْرُ الثَّالِثُ فَهَيْهَاتَ لا يَنَالُهُ أَحَدٌ أَبَدًا.

Imam as-Sya’bi berkata: “Ilmu itu ada tiga tingkatan. Orang yang baru mendapatkan satu tingkatan akan merasa dirinya agung dan seolah-olah dia telah mendapatkan semua ilmu tersebut. Sedangkan ketika sudah mendapatkan dua tingkat, maka ia akan merasa dirinya kecil. Ketika sudah mencapai tingkatan ketiga, maka ia merasa bahwa ia tak mungkin mendapatkan satu pun ilmu selamanya”

Manusia bak ilmu padi, makin berisi makin merunduk, makin berilmu makin tawadhu’, makin berilmu makin merasa tidak tahu.

Manusia kadang harus menapaki tiga fase ini, bahkan sepertinya semua akan melewati fase ini. Namun sungguh beruntung jika seorang penuntut ilmu bisa bersikap tawadhu dari awal dia belajar, karena itulah kunci keberkahan dan keridhoan.

Seorang guru harus bersabar dengan keangkuhan muridnya, mungkin ia harus memahami bahwa murid tersebut sedang berada di fase awal belajarnya, doakan dia agar segera menuju fase berikutnya. Sering-seringlah memberi nasehat bahaya kesombongan.

Sang murid juga harus menginsyafi bahwa kesombongan itu adalah malapetaka bagi penuntut ilmu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

الكبر بطر الحق وغمط الناس

“Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”.

Mudah-mudahan kita semua diselamatkan dari rasa dengki, angkuh dan sombong. Terutama pada Orangtua, Guru dan Ustaz kita.

Choirul Anas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *