Syawal, Titik Awal Mendaki Puncak Kesuksesan

 Syawal, Titik Awal Mendaki Puncak Kesuksesan

Ilustrasi

Secara bahasa Syawal artinya irtifa atau peningkatan, digambarkan dengan ekor kalajengking yang naik ke langit. Peningkatan atau naik ke langit dapat dimaknai sebagai pendakian menuju puncak kesuksesan spiritual. Ibarat naik gunung, ramadhan adalah bulan dimana kita buka tenda (camping); rehat sejenak dan membuat rencana pendakian secara matang.

Bulan Syawal adalah starting point pendakian spiritual yang sesungguhnya.

Dalam sebuah buku motivasi berjudul Adversity Quotient (2000); kecerdasan menghadapi ketahan-malangan. Dalam buku tersebut dijelaskan tentang 3 tipe manusia saat melakukan pendakian, yaitu quiters, campers dan climbers.

Quiters adalah tipe orang yang belum apa-apa sudah terhenti (kalah sebelum perang), karena membayangkan betapa beratnya medan pendakian, jalannya terjal, hutannya lebat, menapaki jalur punggungan yang kanan kirinya jurang; belum lagi ketemu binatang buas yang mengerikan.

Campers: mencoba mendaki dan menaklukan berbagai rintangan dan kesulitan, mulanya semangat ’45, namun pada akhirnya kelelahan di tengah jalan, kemudian beristirahat dan buka tenda, tanpa tergerak lagi melakukan pendakian.

Climbers adalah tipikal orang yang beristirahat sejenak dan terus melanjutkan pendakian hingga ke puncak, siap menghadapi resiko seberat apa pun; kadang jatuh bangun karena licinnya jalan, hampir-hampir terperosok ke dalam jurang. Belum lagi intaian binatang buas dari jarak sekian persekian hingga sampailah di puncaknya. Subhanallah betapa indah dan nikmatnya, lupa semua rasa lelah karena sukses melakukan pendakian.

Ramadhan kemarin ibarat camping ; rehat sejenak untuk mengumpulkan kekuatan tenaga, pikiran dan harapan. Menyusun rencana matang agar efektif melakukan pendakian hingga ke puncak gunung dengan selamat.

Ternyata ada “pendakian” yang sama beratnya dengan naik gunung bahkan lebih berat lagi.. apa itu? Perhatikan QS Albalad ayat 12 – 16

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡعَقَبَة
Dan tahukah kamu apakah jalan mendaki yang penuh kesulitan itu?

فَكُّ رَقَبَةٍ
(yaitu) membebaskan perbudakan (hamba sahaya)

اَوۡ اِطۡعٰمٌ فِىۡ يَوۡمٍ ذِىۡ مَسۡغَبَةٍ
atau memberi makan pada hari dimana terjadi kelaparan.

يَّتِيۡمًا ذَا مَقۡرَبَةٍ
Menyantuni anak yatim (khususnya) dari kerabat terdekat

اَوۡ مِسۡكِيۡنًا ذَا مَتۡرَبَةٍ
atau (menyantuni) orang miskin yang benar-benar sangat memmbutuhkan

Itulah pendakian menurut Al-Qur’an. Bedanya kalau yang sebelumnya lebih banyak pada aspek fisik, sedangkan Al-Qur’an menekankan pada aspek spiritual yaitu sikap ihsaniyah & insaniyah. Keduanya melelahkan dan tarik menarik secara batin antara lanjutkan atau berhenti di tengah jalan.
Sama persis dengan orang yang mampu bersepeda puluhan km jauhnya, namun ke masjid yang jaraknya 50 meter dari rumahnya terasa berat.

Kesimpulan

Ramadhan seolah kita buka tenda untuk mengembalikan asa dan semangat kita dalam berjuang. Seperti ungkapan Syair Syauqi yang selalu dikutip oleh M. Natsir; “Qif Duuna Ra’yika fil Hayati Mujahidan. Innal Hayaata’ Aqidatun wa Jihadun”. Tetaplah teguh dalam hidupmu sebagai pejuang (mujahid). Sebab hidup adalah pertaruhan keyakinan dan perjuangan”

Syawal, seuai dengan namanya adalah peningkatan dan pendakian, pertarungan sejati menghadapi hawa nafsu yang selalu melemahkan ruhiyah kita, untuk selalu kalah dan jadi pecundang.

Katakan tidak terhadap iblis sang penggoda iman. Kita siap melakukan pendakian, membebaskan perbudakan baik secara fisik maupun spiritual: juga membebaskan perbudakan hawa nafsu. Siap terjun ke lapangan membebaskan kefaqiran dan kemiskinan baik secara personal maupun koletif kelembagaan; secara pribadi maupun sistem kejamaahan. Siap menyantuni anak-anak yatim baik yatim secara fisik (tidak punya ayah/ibu) maupun yatim secara ilmu. Inilah syawal kita; terus melakukan peningkatan dan pendakian; berjuang membela kebenaran kejayaan Islam dan umatnya (izzul islam walmuslimin). Allahu musta’an.

Ustaz Iyus Khaerunnas
Pembina Bumi Tafakur Bogor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four × 4 =