Solidaritas Palestina, Warga di Jepang Gelar Pawai ‘The Intifada March’

 Solidaritas Palestina, Warga di Jepang Gelar Pawai ‘The Intifada March’

Ratusan warga di Jepang mengikuti The Intifada March di Shibuya, Tokyo, Sabtu (11/05/2024) malam. (Foto: ANTARA)

Tidak hanya warga Muslim, peserta terdiri dari berbagai latar belakang, suku, ras dan agama yang tak lelah menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Warga Jepang, Ellie, menilai long march sebagai sarana yang efektif untuk membangun kesadaran dan membuat orang memahami apa yang terjadi di Palestina sehingga ia ikut dalam aksi tersebut.

Ia mengecam genosida yang dilakukan Israel di tanah yang disucikan oleh tiga agama itu, yakni Islam, Kristen dan Yahudi.

“Tak seharusnya orang itu berpendapat masalah ini rumit, genosida itu tidak sepatutnya terjadi, bahkan sebelum 7 Oktober. Saya berharap orang-orang mempelajari sejarah mengapa ini terjadi. Ini harus dihentikan dan harus gencatan senjata,” katanya.

Sama halnya dengan warga Amerika Serikat, Rachel, yang tergabung dalam aksi itu sebab ingin menunjukkan dukungannya meskipun hanya sedikit yang bisa ia lakukan.

“Buat saya (genosida) ini gila dan masih terjadi sampai sekarang. Ini tentu memberikan pencerahan kepada saya sebagai warga Amerika yang tidak tahu banyak tentang konflik ini dan sungguh memalukan sejak 7 Oktober tidak banyak pengetahuan tentang itu untuk untuk mengedukasi warga,” katanya.

Keduanya berharap empati bisa tumbuh di antara masyarakat dunia serta tidak hanya diam dan menonton.

“Kalau Anda punya kemanusiaan, Anda seharusnya membela Palestina,” kata Ellie.

“Saya hanya melihat ke belakang, saat ini dan masa depan dan kita akan lihat siapa yang benar dalam sejarah dan siapa yang tidak berbuat apa-apa,” katanya.

Tidak ketinggalan, warga Indonesia juga hadir dalam “The Intifada March”, salah satunya Wais Alkindy.

“Benar-benar dari kami yang tidak bisa berbuat apa-apa, ya selain mendoakan tentunya dan aksi nyata ini membantu menyebarkan informasi-informasi, menumbuhkan kesadaran orang-orang Jepang banyak sekali dan yang non-Muslim juga banyak bergabung di sini,” kata Wais. [ANTARA]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × one =