Seratus Kebohongan

 Seratus Kebohongan

Ilustrasi

DI PESAWAT saat umroh terbaca berita unik di surat kabar Arab News “Two held in Makkah over black magic”. Seorang perempuan Sudan dan seorang laki-laki Saudi ditangkap dan bersiap diadili karena melakukan praktik perdukunan di distrik Rusaifah, Makkah.

Bukan saja aktual tetapi mengglobal. Kehidupan yang semakin panas dengan persaingan yang semakin keras membuat orang menjadi mudah hilang akal dan sesak dada. Lalu panik dan mencari jalan mistik. Mereka merasa butuh pertolongan dan pelindung serta jalan menuju harapan.

Mereka terdiri dari masyarakat jelata, artis, pengusaha, hingga pejabat tinggi. Menteri juga ada. Dukunnya bisa bergelar mbah, eyang, ki, bahkan ada juga ustadz dan kiai. Sesungguhnya Dukun itu menyampaikan berita oplosan langit kepada orang berkebutuhan, tertipu, serta merasa yakin atas nasihat dan mantera-manteranya.

“Sesungguhnya para Malaikat turun dari langit lalu menyebut perkara yang diputuskan langit, kemudian Jin mencuri pendengaran dari Malaikat tersebut, kemudian ia sampaikan kepada para dukun. Padahal berita itu telah dicampur dengan seratus kebohongan dari Jin itu sendiri.” (HR Bukhari Muslim).

Dahulu wajah dukun itu menyeramkan berpakaian hitam dan berbau kemenyan dari dupa di depannnya. Atribut sekitarnya mencitrakan suasana magis dan gelap. Kini berbeda, sang dukun berpakaian biasa dan tak jarang berjas dasi, iket putih, bersorban atau berpeci.

Berpraktik di area perkantoran dan tak aneh menerima klien pun di hotel berbintang. Mobil bagus adalah kendaraannya. Sebagai kawan Jin yang gurunya itu setan, maka pada hakikatnya ia pandai menipu dan merayu. Mencelakakan dan menjauhkan dari agama.

“Barangsiapa mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang dihukumkan Muhammad.” (HR Abu Dawud dan Ahli Sunan yang empat, disahihkan oleh Hakim).

Orang yang percaya dan terpengaruh oleh seratus kebohongan Jin akan mudah tertular untuk menjadi pembohong atas sesamanya. Bukan hanya seratus tetapi seribu kebohongan.[]

 

M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Keagamaan

Bandung, 2 April 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five + fifteen =