Puasa dan Al-Qur’an akan Memberikan Syafaat

Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat kelak pada hari kiamat, tatkala seorang hamba gemar melaksanakan puasa dan cinta Al-Qur’an dengan membaca, mentadabburi dan mengamalkannya.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة ، يقول الصيام : أي رب منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه ، ويقول القرآن : منعته النوم بالليل فشفعني فيه ، قال فيُشَفَّعان
“Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafaatnya kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata : ‘Wahai Rabbku, aku telah mencegahnya dari makanan, minum dan syahwat pada siang hari, maka berilah kewenangan kepadaku untuk memberikan syafa’at kepadanya.’ Dan Al-Qur’an berkata : ‘Wahai Rabbku, Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari, maka berilah kewenangan kepadaku untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Maka puasa dan Al-Qur’an itu mensyafa’ati hamba tersebut.” (HR. Ahmad II/174 di shahihkan Syaikh al-Albani)
Dari Sahl bin Sa’ad ra, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (bahwa beliau) bersabda: “Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir yang puasa ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya.” (HR. Bukhari 4/95, Muslim 1152)
Dalam hadits shahih Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah Al-Qur’an karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya (dengan tadabbur dan mengamalkannya). Bacalah al-Zahrawain (dua cahaya) yaitu surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya, keduanya akan menjadi pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut.” (HR. Muslim: 1910)
Rasulullah shallallahu’alaihi waallam bersabda:
“إن لله أهلين من الناس. قالوا: يا رسول الله، من هم؟ قال: “هم أهل القرآن، أهل الله وخاصَّته”
“Sesungguhnya Allah memiliki kerabat dari kalangan manusia”, para sahabat bertanya: “Siapakah mereka?”, beliau menjawab: “Ahli Al-Quran, merekalah kerabat Allah dan orang-orang istimewa disisi-Nya” (hasan, HR Ibnu Majah: 215, dan Ahmad: 1127).
Syaikh Faishal al-Mubarak ra menjelaskan: “Hadis ini merupakan motivasi dan perintah agar kita terus membaca Al-Quran, dan bahwasanya ia memberikan syafaat bagi penjaganya yaitu orang-orang yang selalu membacanya, berpegang teguh dengan kandungannya, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi larangannya.” (Tathriz Riyadh al-Shalihih: 579)
Salah seorang salaf mengatakan, “Apabila seorang mukmin menghadapi ajal (sekarat), maka dikatakan kepada malaikat, “Ciumlah kepalanya.” la berkata, “Aku mendapati Al-Qur’an di kepalanya.” Kemudian dikatakan lagi, “Ciumlah hatinya.” Malaikat menjawab, “Aku mendapati puasa di hatinya.” Lalu dikatakan kepadanya kembali, “Ciumlah kedua kakinya.” Malaikat menjawab, “Aku mendapati qiyamullail pada kedua kakinya.” Maka dikatakan, “Dia telah menjaga diri sendiri, semoga Allah menjaganya.”
Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu melaksanakan puasa, cinta kepada Al-Qur’an dan senantiasa melakukan qiyamulail. Wallahu a’lam (AM)