Pilih Lelaki yang Saleh dan Taat, Meskipun Miskin

 Pilih Lelaki yang Saleh dan Taat, Meskipun Miskin

Ilustrasi

Hadits berikut ini menunjukkan betapa Rasulullah Saw lebih mengutamakan orang miskin yang taat beragama daripada orang kaya (tapi tidak bermoral).

Diriwayatkan oleh Imam Asy Asy-Syafi’i, sesungguhnya Fatimah binti Qais mengatakan; Rasulullah Saw bersabda, “Jika kamu sudah selesai menjalani iddah, tolong beritahu aku.” Maka begitu Fatimah selesai menjalani masa iddah, ia memberitahukan kepada Rasulullah Saw, bahwa ia dipinang oleh Muawiyah dan juga oleh Abu Jahm. Rasulullah Saw bersabda, “Muawiyah adalah orang miskin yang tidak punya harta sama sekali. Sedangkan Abu Jahm adalah orang yang tidak sempat meletakkan tongkatnya di atas pundaknya (kasar perangainya). Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.”

Fatimah binti Qais berkata, “Tetapi aku tidak menyukainya.” Rasulullah Saw tetap bersabda, “Menikahlah saja dengan Usamah.”

Akhirnya aku menikah dengan Usamah. Kemudian Allah memberiku banyak kebajikan pada diri Usamah, dan aku merasa bahagia karenanya.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Asy-Syafi’i dalam Jima’ Al-Ilmi, hal. 130.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Muawiyah adalah orang miskin yang tidak punya harta sama sekali. Sementara Abu Jahm adalah orang yang suka memukul wanita. Tetapi pilihlah Usamah bin Zaid.” Sambil menggerakkan tangan, Fatimah binti Qais berkata, “Usamah! Usamah!”

Rasulullah Saw bersabda, “Taat kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya itu lebih baik bagimu.” Fatimah binti Qais berkata, “Aku lalu menikah dengan Usamah, dan aku merasa bahagia.” (Diriwayatkan oleh Muslim (1112, 2261)

Imam An-Nawawi Rahimahullah mengatakan, “Rasulullah Saw menyarankan kepada Fatimah agar menikah dengan Usamah bin Zaid, karena beliau tahu bahwa Usamah adalah orang yang taat beragama, berakhlak mulia, dan memiliki sifat-sifat terpuji. Dan alasan Fatimah tidak menyukai Usamah karena ia adalah budak dan berkulit sangat hitam. Tetapi demi kebaikan Fatimah, Rasulullah Saw sampai mengulang anjurannya supaya ia menikah saja dengan Usamah.”

Sesungguhnya Nabi lebih mengutamakan agama dan akhlak. Beliau mengabaikan masalah keturunan, harta, kedudukan, dan gelar seperti yang terjadi dalam masyarakat kita sekarang ini. []

Sumber: Syekh Hafizh Ali Syuaisyi’, “Kado Pernikahan” (terjemah).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seven − 6 =