Perang Rampas Masa Kecil Anak-anak di Gaza

Ilustrasi: Anak-anak Palestina di Khan Yunis, Gaza. [Foto: Anadolu]
Gaza (Mediaislam.id) – Komisaris Jenderal Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan perang merampas masa kecil anak-anak Gaza.
Lazzarini menambahkan, dalam postingan di akunnya di platform “X”, pada Kamis, bahwa anak-anak di Jalur Gaza mengalami apa yang tidak boleh dilihat atau dialami oleh anak-anak di dunia. Banyak dari mereka yang terbunuh, banyak dari mereka yang terluka, dan banyak dari mereka yang cacat seumur hidup.
“Mereka yang selamat menderita trauma mendalam. Sekolah-sekolah mereka hancur dan mereka kehilangan satu tahun ajaran, tanpa belajar atau bermain. Tanpa gencatan senjata, kita akan kehilangan satu generasi.” ujarnya.
Pasukan penjajah Israel Israel terus melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, baik melalui darat, laut, dan udara, sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian lebih dari 37.232 warga, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, serta melukai 85.037 orang yang lain, dengan jumlah korban yang tak terhingga, sementara ribuan korban masih berada di bawah reruntuhan.
Sementara itu, Kantor Penerangan Pemerintah Palestina memperingatkan bahwa Jalur Gaza utara sedang sekarat karena kelaparan sebagai akibat dari kebijakan penjajah Israel Zionis dan penggunaan kelaparan sebagai senjata dalam perang genosida yang sedang berlangsung selama sembilan bulan berturut-turut.
Kantor media mengatakan dalam pernyataannya bahwa mengingat berlanjutnya pembantaian penjajah Israel kriminal fasis terhadap rakyat kami, hingga mencapai lebih dari 3.300 pembantaian, merenggut nyawa sekitar 50.000 orang syahid, termasuk 12.000 syahid hilang yang masih berada di bawah puing-puing, melukai sekitar 84.000 orang yang terluka, dan memaksa lebih dari 2 juta orang mengungsi secara paksa, sebagai dampak dari pembantaian tersebut. Rakyat Palestina juga menderita akibat meningkatnya perang kelaparan.
Kantor Penerangan menekankan bahwa bencana kemanusiaan dengan cepat memburuk dengan munculnya kelaparan di Jalur Gaza, terutama di wilayah Gaza Utara, akibat dari penutupan penyeberangan yang dilakukan oleh penjajah Israel dan terbatasnya jumlah dan jenis truk bantuan yang diperbolehkan untuk melakukan perjalanan masuk dari waktu ke waktu.
Penggunaan kelaparan, kehausan, dan penolakan perawatan medis sebagai senjata oleh penjajah Israel Zionis selama agresi biadab ini adalah kejahatan perang yang meyakinkan dan kompleks, dan merupakan bukti kelanjutan kejahatan genosida terbesar terhadap rakyat kita di Jalur Gaza, di depan mata dan telinga seluruh dunia, merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum internasional dan mengabaikan semua seruan, tuntutan dan keputusan yang relevan.
Media dan aktivis diminta untuk menyoroti bencana kemanusiaan ini dan menyoroti penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza.
sumber: infopalestina