Pengesahan Revisi KUHP, Ada Apa dengan Demokrasi?

Aksi Aliansi Nasional Reformasi KUHP menolak pengesahan RKUHP di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (27/11/2022) [BBC News Indonesia]
Apabila pasal ini disahkan, ketika bersikap tidak hormat terhadap hakim atau persidangan maka dapat dianggap sebagai penyerangan integritas.
Pasal terkait unjuk rasa tanpa pemberitahuan: aturan ini juga termasuk sebagai pasal anti-kritik karena masyarakat yang menuntut haknya justru bisa “dihadiahi” dengan penjara.
Pasal terkait edukasi kontrasepsi: pasal ini berpotensi mengkriminalisasi pihak yang mengedukasi kesehatan reproduksi. Aturan ini berbahaya karena bisa mengkriminalisasi orang tua atau pengajar yang mengajarkan anaknya kesehatan reproduksi.
Pasal terkait kesusilaan: pasal terkait kesusilaan berbahaya apabila disahkan karena penyintas kekerasan seksual bisa mendapatkan kriminalisasi.
Pasal terkait tindak pidana agama: pasal ini mengekang kebebasan beragama dan kepercayaan seseorang. Persoalan agama atau hubungan antar manusia merupakan urusan personal. Apabila RKUHP disahkan, maka urusan transenden seperti agama bisa menjadi urusan publik.
Pasal terkait penyebaran marxisme dan leninisme, dan bertentangan dengan Pancasila: aturan ini dapat mengekang kebebasan akademik dan akan mudah digunakan untuk membungkam oposisi dan masyarakat yang kritis. (BBC News Indonesia, 28/11/2022)
Pengesahan revisi KUHP di tengah banyaknya pasal bermasalah terkait dengan kebebasan berpendapat dan lainnya, menunjukkan otoriternya pemerintah. Apalagi dengan abainya pemerintah terhadap aspirasi rakyat.
Hal ini menunjukkan adanya kontradiksi dengan prinsip demokrasi yang dianut. Adanya standar ganda menunjukkan demokrasi tak layak dijadikan sebagai sistem kehidupan.
Sistem Kapitalisme-Demokrasi yang berasal dari pemikiran/akal manusia yang terbatas tentunya tidak akan sama dan sebanding dengan sistem Islam yang berasal dari Sang Pencipta.
Sistem kehidupan Islam tidak memiliki standar ganda yang memberikan peluang kepentingan sekelompok orang (yang berkuasa) terhadap kelompok yang lain.
Oleh sebab itu sistem Islam tentunya akan memberikan keadilan tak hanya bagi manusia tapi juga alam semesta. Wallahu a’lam.
Diana Nofalia, S.P., Penulis, tinggal di Tembilahan-Riau.