Penerbitan Direktori Islamic Center akan Terus Dijalankan Meski JIC Belum Lagi Punya Masjid

 Penerbitan Direktori Islamic Center akan Terus Dijalankan Meski JIC Belum Lagi Punya Masjid

Jakarta (Mediaislam.id) – Mewujudkan upaya sebagai pusat studi keislaman di Indonesia, Jakarta Islamic Center (JIC) terus jalankan dan agendakan program-program unggulan.

Melalui Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), JIC akan terus merancang dan mengembangkan program, termasuk 12 program unggulan di 2024. Hal ini terungkap saat JIC bersilaturahmi dengan insan media, di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Kepala Divisi Komunikasi dan Penyiaran PPIJ, M. Zein, M.Si, menyampaikan, ada beberapa program yang telah sukses dijalankan PPIJ selama 2023. Salah satunya, JIC meraih sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2015.

“JIC sukses meraih sertifikasi manajemen mutu ISO 9001:2015,” papar M. Zein.

Selain itu, sambungnya, ada 12 program unggulan yang rencananya akan dilaksanakan pada 2024 ini. yakni, Akreditasi “A” Perpustakaan PPIJ, gebyar diffabel Masjid Raya PPIJ, sistem informasi stunting berbasis masjid, pameran pendidikan Islam Jakarta (JIEF), penerbitan direktori islamic centre Indonesia, penerbitan jurnal ilmiah peradaban Islam, Festival Maulid Nusantara, Islamic Digital Fest, Dialog pemuda Asean, pameran seni kaligrafi internasional, studi pengembangan wawasan Islam ke Maroko (Universitas Qarawiyyin), dan konferensi internasional muslimah.

Program-program tersebut, ungkap M. Zein, akan dilaksanakan per skala dan segmentasi dengan lingkup prosentase per cluster yang akan digarap.

“Program-program tersebut ditetapkan memuat cluster melingkupi 50 persen untuk skala lokal Jakarta, 35 persen untuk skala nasional dan 15 persen skala internasional. Dan di dalamnya sudah termasuk program-program prioritas PJ Gubernur DKI Jakarta,” ungkapnya.

Khusus untuk program penerbitan Direktori Islamic Centre Indonesia dan progam penerbitan jurnal ilmiah peradaban Islam, Kasubdiv Infokom PPIJ, Paimun Karim menjelaskan, nantinya penerbitan Direktori Islamic Center Indonesia itu adalah berupa buku yang memuat data base islamic center di seluruh Indonesia.

Paimun mengaku, telah mendata bahwa di Indonesia ada sekitar 158 Islamic Center kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Tujuannya diterbitkannya direktor Islamic Center tersebut, lanjut Paimun, untuk mendata seluruh aspek yang berkaitan dengan Islamic Center di Indonesia. Dari mulai aspek profil, arsitektur dan tata kelola Islamic Center.

“Seluruh aspek yang kita data, dari aspek profil, arsitektur dan tata kelola Islamic Center. Agar direktori tersebut secara lengkap menjelaskan tentang Islamic Center di Indonesia,” ucap Paimun.

Sementara untuk penerbitan jurnal ilmiah peradaban Islam, PPIJ akan menyampaikan berbagai hal, dari mulai pendidikan hingga literasi keislaman yang telah dikaji dan apa saja hasil kajiannya.

Menurut Paimun, rencananya, jurnal tersebut akan diterbitkan secara berkala sesuai hasil kajian yang dilakukan.

“PPIJ ini kan lembaga pengkajian, kadang pihak luar banyak menanyakan apa yang telah dikaji dan apa hasilnya. Untuk itu, kita akan menjadikan penerbitan jurnal secara berkala untuk mengangkat khazanah Islam dan peradaban,” tutur Paimun.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdiv Penyiaran Ade Suhandi, MM. menyampaikan, meski ada banyak agenda program yang telah dan akan dijalankan oleh pihaknya, namun masih ada keterbatasan sarana pendukung, yakni masjid.

Perlu diketahui, pasca kebakaran masjid JIC yang terjadi pada 19 Oktober 2022 silam yang membuat kubah utama masjid yang berada di Jl Kramat Jaya, Koja, Jakarta Utara tersebut ambruk. Hingga saat ini, masih belum ada rencana pembangunan maupun tanda-tanda akan dilaksanakan perbaikan masjid.

Bahkan, puing-puing bangunan sisa-sisa kebakaran sampe sekarang pun masih berserakan, belum selesai dibersihkan. “15 bulan sudah JIC tak memiliki masjid,” kata Ade.

Saat ini, sambung Ade, untuk aktivitas peribadatan dan kegiatan keagamaan, pengurus PPPIJ menggunakan Convention Hall JIC.

“Peran media dan teman-teman pers sangat penting dalam menyampaikan kondisi yang sebenarnya terjadi di JIC, terutama ketiadaan masjid Raya JIC sebagai Sarana paling sentral dari semua kegiatan di JIC,” pungkas Ade.

Dalam kesempatan tersebut para pengurus PPIJ yang ikut hadir dalam silaturahmi dengan media juga menyinggung rumor tentang rencana Putra Mahkota Saudi Arabia Mohammed Bin Salman (MBS) yang menyebut akan membantu renovasi masjid JIC pasca kebakaran yang disampaikan saat G20 di Bali, 18 November 2022 lalu, yang disebutnya belum jelas dan masih menggantung. Meskipun Atase Agama Kerajaan Arab Saudi, syeikh Ahmed bin Essa Alhazmi datang ke JIC 16 Januari kemarin untuk melihat secara langsung kondisi masjid pasca kebakaran 15 bulan silam.

Meski begitu, segenap pengurus PPIJ akan tetap menjalankan semua agenda program yang telah disepakati dalam rapat dan telah disetujui anggaran pelaksanaannya. (Nad)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 + twenty =