Pemikiran Abu Zayd Al-Balkhi dalam Bidang Kedokteran dan Psikologi

Ilustrasi: Abu Zayd Al-Balkhi. [Gambar: Tirto]
Lebih lanjut dia menyatakan “Jika badan sakit, jiwa pun akan banyak kehilangan kemampuan kognitifnya dan tidak dapat merasakan kenikmatan hidup”. Sebaliknya “Jika jiwa sakit, badan pun kehilangan keceriaan hidup dan bahkan badannya pun dapat jatuh sakit”.
Pemikirannya ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Di antaranya adalah QS. 2:10, “Dalam hati mereka ada penyakit“. Dan Sabda Nabi: “Ketauhilah! Sesungguhnya dalam badan manusia itu ada segumpal daging, apabila ia baik maka seluruh badannya akan baik. Tetapi jika ia rusak, maka rusaklah seluruh badannya. Ketauhilah bahwa ia (segumpal daging) itu adalah kalbu”. (HR. al-Bukhari)
Kontribusi dan Pemikiran dalam Ilmu Psikologi
Salah satu sumbangsih terpenting Abu Zayd Al-Balkhi adalah dalam bidang psikologi. Dia adalah salah satu pemikir awal yang mengembangkan konsep psikologi dalam konteks Islam. Dalam karyanya, dia membahas tentang aspek-aspek psikologis manusia, seperti emosi, motivasi, dan perilaku manusia.
Al-Balkhi merupakan intelektual muslim pertama yang memperkenalkan psikologi dalam Islam mengenai Ilmu saraf. Dia juga terkenal sebagai tokoh yang pertama kali menemukan psikologi kognitif dan medis. Juga yang pertama kali membedakan antara penyakit saraf dan penyakit jiwa, serta orang yang pertama kali mengklasifikasikan gangguan saraf dan perintis terapi kognitif dan menunjukkan secara rinci bagaimana terapi kognitif dan spiritual secara rasional dapat digunakan untuk merawat dari masing-masing kelompok gangguannya.
Dia juga mengkompensasi fisik dengan gangguan psikologis dan menunjukkan interaksi mereka dalam menyebabkan gangguan psikosomatik.
Demikian Al-Balkhi mengatakan, keseimbangan antara pikiran dan tubuh yang membawa kesehatan dan ketidakseimbangan akan menyebabkan penyakit.
Dalam hal lain, pemikiran dan kontribusi beliau muncul sebagai sebuah alternatif yang menarik. Dengan metode hermeneutik dan interpretasi Al-Qur’an yang inovatif, berusaha untuk membawa pesan-pesan kesehatan mental yang relevan dan kontekstual dari sumber-sumber keagamaan.
Pemikiran Abu Zayd Al-Balkhi memiliki pengaruh yang luas dalam perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, dan psikologi Islam. Karya-karyanya menjadi rujukan penting bagi para cendekiawan Islam selanjutnya, dan pemikirannya memberikan kontribusi besar dalam membentuk pemikiran intelektual Islam.
Selain itu, konsep-konsepnya juga memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di dunia Barat melalui proses transmisi ilmu dari dunia Islam ke Eropa pada Abad Pertengahan. Dengan demikian, pemikiran Abu Zayd Al-Balkhi tidak hanya relevan pada masanya, tetapi juga tetap memainkan peran penting dalam perkaembangan pemikiran Islam dan dunia ilmiah hingga hari ini. []
Desi Fitri Cahyo Wulandari, Mahasiwa Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta.