Pemikiran Abu Zayd Al-Balkhi dalam Bidang Kedokteran dan Psikologi

 Pemikiran Abu Zayd Al-Balkhi dalam Bidang Kedokteran dan Psikologi

Ilustrasi: Abu Zayd Al-Balkhi. [Gambar: Tirto]

ABU ZAYD al-Balkhi (235-322 H / 849 -934 M) memiliki nama asli Ahmad ibn Sahl merupakan seorang ilmuwan Islam yang memiliki kemampuan di berbagai bidang, meliputi bidang geografi, kedokteran, teologi, politik, filsafat, puisi, sastra, tata bahasa Arab, astrologi, astronomi, matematika, biografi, etika, sosiologi serta lainnya.

Sebagaimana indeks (انفٓرضذ ) Muhammad ibn Ishaaq al-Nadim disebutkan al-Balkhi memiliki lebih dari 55 karya dari beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Demikian dikutip dari Yaqut al-Hamawi dalam kitabnya “Mu’jam al-Udaba”.

Al-Balkhi lahir di Syamistyan, yang sekarang merupakan bagian dari Afghanistan, dan memiliki ayah yang merupakan guru taman kanak-kanak.

Saat masih remaja, ia pergi ke Baghdad selama delapan tahun untuk belajar imu syariah. Di Baghdad, ia bertemu dengan Abu Yusuf Ya’qub ibn Ishaq Al-Kindi dan kemudian belajar dengannya. Disinilah awal dari pemikiran beliau.

Al-Balkhi adalah ilmuwan yang introvert tetapi sangat cerdas. Selain itu, tampaknya dia lebih suka sendirian dan berpikir daripada berinteraksi secara sosial dengan teman-teman, atau menghadiri pesta seperti makan bersama, mendengarkan musik, atau menikmati puisi Arab yang umum selama periode Abbasi.

Kontribusi dan Pemikiran dalam Ilmu Kedokteran

Abu Zayd Al-Balkhi dikenal karena karyanya dalam kedokteran. Dia menulis banyak karya tentang pengobatan dan penyakit, termasuk di antaranya adalah “Kitab Masalih Al-Abdan wa al-Anfus” (Buku Kesehatan Tubuh dan Jiwa).

Karyanya ini mencerminkan pemahamannya tentang anatomi, etiologi penyakit, dan pengobatan yang berbasis pada pengamatan empiris.

Dijelaskan dalam bukunya tersebut tentang pentingnya menjaga tubuh pada waktu sehat dan sakit dan memberikan aturan kebersihan individu sebagai pelaku utama yang harus memenuhinya.Karena ini sangat penting diperhatikan dalam meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan tempat tinggal.

Hasil karya al-Balkhi dapat dikatakan pandangan mendalam sebagai cermin yang jelas dari ilmu kesehatan di awal era kepenulisan medis awal Islam. Di dalam bukunya Ia juga memakai pendekatan dan penjelasan, pendekatan sebab-akibat dan pengalaman praktis, serta dalam buku itu al-Balkhi mengadopsi metode berdasarkan inspirasi.

Konsep kesehatan dan mental individu menurutnya terkait erat dengan kesehatan spiritual. Beliau yang pertama mengkaji bermacam-macam penyakit yang secara langsung mempunyai keterkaitan antara fisik dan jiwa, seperti yang diulasnya dalam kitabnya “Masalih al-Abdan wa al-Anfus” (Kesehatan Badan dan jiwa).

Al-Balkhi berargumen bahwa dikarenakan konstruksi manusia terdiri dari jasmani dan rohani, maka keberadaannya tidak dapat dikatakan sehat tanpa adanya keterjalinan antara jiwa dan badan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *