PBB: Israel Permalukan dan Aniaya Warga Palestina yang Ditahan

Tentara Zionis Israel menelanjangi dan mempermalukan warga Palestina di Gaza yang mereka tahan.
Gaza (MediaIslam.id) – Ajith Sunghay, seorang pejabat hak asasi manusia PBB menyerukan diakhirinya penganiayaan terhadap tahanan Palestina oleh pasukan Israel di Jalur Gaza, yang ditahan selama berminggu-minggu di lokasi yang tidak diketahui dan dianiaya secara fisik.
Dalam laporannya, Jumat (19/01) Sunghay mengungkapkan, para laki-laki Palestina ditahan oleh pasukan Israel selama antara 30 hingga 55 hari.
“Ada laporan mengenai laki-laki yang kemudian dibebaskan, namun hanya mengenakan popok tanpa pakaian yang memadai dalam cuaca dingin ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak jelas mengapa mereka diharuskan memakai popok, namun “mereka terlihat jelas terkejut dan bahkan terguncang ketika saya bertemu mereka”.
Beberapa video yang dibagikan oleh tentara Israel sejak perang dimulai menunjukkan ratusan pria Palestina menelanjangi pakaian dalam mereka, duduk di luar ruangan dalam cuaca dingin, terkadang dengan mata tertutup. Dalam beberapa video juga terlihat perempuan dan anak-anak.
Video tersebut diambil di lokasi di seluruh Gaza, termasuk Beit Lahiya, Shujayea dan Jabalia.
Menurut Euro-Med Human Rights Monitor, beberapa tahanan yang dibebaskan mengatakan bahwa setelah disuruh mengutuk diri sendiri dan meremehkan kelompok dan tokoh politik Palestina, mereka dipindahkan dengan truk ke fasilitas penahanan terbuka di mana mereka mengalami pemukulan dan bentuk penganiayaan lainnya.
“Israel harus mengambil langkah-langkah mendesak untuk memastikan bahwa semua orang yang ditangkap atau ditahan diperlakukan sesuai dengan norma dan standar hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional, terutama dengan menghormati sepenuhnya hak proses hukum mereka,” tegas Sunghay.
Secara terpisah pada Jumat, beberapa tahanan yang dibebaskan oleh pasukan Israel di Gaza tiba di Rumah Sakit Abu Youssef Al Najjar di Rafah, Gaza selatan, mengakui tentara Israel menganiaya mereka.
“Kami ditangkap oleh pasukan khusus Israel di daerah al-Saftawi. Kami kemudian menjadi sasaran penyiksaan dan pemukulan. Kemudian mereka… memindahkan kami ke pusat penahanan di markas tentara Israel,” kata Muhammad Abu Samra kepada Al Jazeera.