Para Cendekiawan Diskusikan Tragedi Kemanusiaan Palestina di Kampus Paramadina
Para narsum seminar tentang Palestina di Kampus Paramadina, Cipayung, Kamis (16/01/2025)
Jakarta (MediaIslam.id) – Bekerja sama dengan Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC), Universitas Paramadina menggelar diskusi bertajuk “Palestina: Sebuah Tragedi Kemanusiaan di Zaman Modern” di Auditorium Gedung Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta Timur, pada Kamis (16/01/2025).
Dalam sambutannya Prof. Didik J. Rachbini, Rektor Universitas Paramadina, mengungkapkan, Palestina, sebagai sebuah negara yang sudah seharusnya merdeka, terus menjadi pusat perhatian dunia.
Dalam pidatonya, Prof. Didik menekankan pentingnya komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina serta peran kampus dalam menyuarakan keadilan.
Dr. H. Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR-RI, menyampaikan pidato kunci yang menyentuh berbagai aspek penting terkait Palestina. Hidayat mengungkapkan bahwa tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza, meskipun terisolasi, masih terus menggugah perhatian dunia.
Ia juga membahas peristiwa tragis yang terjadi pada 7 Oktober 2023, yang menimbulkan dua pandangan berbeda di Indonesia mengenai siapa yang seharusnya disalahkan.
“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperkenalkan peta Timur Tengah yang tidak mencantumkan Palestina, sebuah langkah yang semakin memunculkan ketegangan internasional.
Pada bulan November 2024, Amerika Serikat juga menyatakan bahwa tidak akan ada gencatan senjata jika Israel tidak mengakui Palestina dalam peta tersebut” tambahnya.
Lebih lanjut, Hidayat menyoroti bagaimana tragedi ini menyebabkan meningkatnya jumlah korban jiwa, terutama dalam 24 jam terakhir dengan Israel terus melanjutkan serangan.
Ia menekankan bahwa meskipun telah ada upaya untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional, Israel masih belum mendapatkan hukuman yang setimpal atas pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan yang terjadi.
