Orang Tua Masuk Surga karena Anak

Ilustrasi
ISLAM menganjurkan umatnya untuk memohon dan mendapatkan anak. Anak-anak, menurut Al-Qur’an, adalah perhiasan hidup di dunia, Mereka merupakan permata hati dan penyedap mata. Anak shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya akan menjadi sebab pahala yang tiada terputus bagi orang tuanya.
Baca juga: Bukan ‘Childfree’, Islam Anjurkan Umatnya Memohon dan Mengusakan Mendapat Anak
Tak hanya itu, memiliki anak bayi yang meninggal dunia, kelak juga akan menjadi penyebab orang tuanya masuk surga.
Hasan berkata, “Dua orang anak saya telah meninggal dunia. Lalu saya bertanya pada Abu Hurairah, “Pernahkah engkau mendengar berita gembira dari Rasul Saw tentang anak-anak yang meninggal dunia, yang dapat kau ceritakan?”. Maka Abu Hurairah menjawab, “Ya. Anak-anak itu bagaikan turis di dalam surga. Mereka akan menyambut kedatangan orangtuanya, memegangi ujung pakaiannya, atau menuntun tangannya, dan tidak akan dilepasnya hingga orangtuanya masuk surga” (HR. Muslim).
Dibawakan oleh Mu’awiyah bin Qurrah dari ayahnya, bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw bersama dengan seorang anaknya. Lalu Nabi bertanya kepada orang itu, “Kau mencintai anakmu?”. “Ya, Rasulullah”, jawab laki-laki itu, “Moga-moga Allah SWT mencintaimu seperti aku mencintai anakku ini”. Suatu hari Rasulullah tidak melihat sang ayah membawa anaknya ke majlis itu lagi. Maka Nabi bertanya kepada para sahabat, “Bagaimana keadaan anak si fulan?”.
Lalu ada yang menyahut, “Ya, Rasulullah, dia telah meninggal dunia”. Maka Rasul bertanya kepada ayah anak itu, “Bukankah kau ingin masuk ke pintu surga yang mana saja, dan anakmu itu akan menyambut kedatanganmu?”. Lalu ada orang lain yang bertanya, “Apakah hal itu berlaku untuk dirinya sendiri, ya Rasulullah? Nabi Saw menjawab, “Tidak, tapi untuk kalian semua, yang sabar kehilangan anak”.
Dari Ibnu Abbas ra katanya, “Saya mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Siapa saja dari umatku yang kehilangan anak yang masih bayi, maka ia akan masuk ke dalam surga”. Lalu Sayidatina Aisyah bertanya, “Demi ibu-bapakku, kalau hanya seorang saja, bagaimana …?”. Maka Rasulullah Saw menjawab “Meskipun hanya satu orang bayi”. Siti Aisyah bertanya lagi, “Kalau di antara umatmu itu ada yang tidak punya anak bayi yang meninggal dunia?”. Maka Rasulullah Saw menjawab, “farathu” dari umatku itu (HR. Ahmad).
Al Farathu adalah anak bayi yang meninggal dunia. []