Nilai Ketaatan Istri kepada Suami

 Nilai Ketaatan Istri kepada Suami

Ilustrasi [pixabay.com]

SUATU ketika Rasulullah Saw melihat Fatimah r.a, puteri tercintanya itu sedang menggiling gandum sambil menangis. Rasulullah pun menghampirinya, seraya bertanya mengapa dia menggiling gandum sambil menangis. Dengan terbata-bata, Fatimah menuturkan kepada ayahandanya, bahwa pekerjaan menggiling gandum dan semua pekerjaan rumah tangga yang dilakukannya setiap hari membuat dirinya bosan. Makanyanya ia menangis.

Mendengar cerita puteri kesayangannya itu Nabi Saw pun segera mengambil penggilingan gandum tersebut sambil mengucapkan Bismillah. Ajaibnya, atas izin Allah SWT tiba-tiba penggilingan gandum itu berputar sendiri. Lalu terdengar dari penggilingan yang terbuat dari batu itu bertasbih sambil menggiling gandum yang dilemparkan Rasulullah Saw. Tak begitu lama penggilingan itu berputar, Rasulullah Saw. memintanya berhenti. Atas izin Allah SWT seketika penggilingan itu pun berhenti sendiri. Allahu akbar!

Nabi Saw. pun menoleh ke arah Fatimah, puteri tercintanya itu seraya bersabda, “Jika Allah menghendaki, penggilingan itu akan berputar sendiri untuk puteri-Ku. Tapi itu terjadi karena Allah menghendaki beberapa kebaikan yang ditulis dan beberapa kesalahan yang dihapuskan dari Fatimah dan dinaikkan-Nya untuk puteri Nabi itu beberapa derajat lebih tinggi.”

Nabi Saw. pun tak lupa menyelipkan nasehat kepada putrinya, Fatimah, dengan menjelaskan beberapa kebaikan (pahala) yang bakal diperoleh setiap wanita (istri), jika dia ikhlas dengan penuh kesabaran menjalankan tugas dan tanggung jawab kehidupan rumah tangganya.

Nabi mengingatkan, “Jika seorang wanita melayani suaminya sehari semalam dengan baik, tulus, ikhlas serta dengan hati yang benar, Allah akan mengampuni segala dosanya dan akan dicatat untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya dengan seribu kebaikan dan dikaruniakan seribu pahala haji dan umrah.” (Hr. Abu Daud)

Rasulullah Saw. bersabda kembali, “Ketika seorang suami pulang ke rumah, kemudian istri menyambutnya dengan senyuman, dan bersegera mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan suaminya, maka dosa-dosa mereka berdua serta merta berguguran sebelum kedua tangan mereka dilepaskan.” (HR. Abu Daud)

Allahu Akbar.. Subhanallah, walhamdulillah, betapa mudah jalan menuju surga bagi seorang istri. Betapa mudah bagi seorang istri mendapatkan ridha suaminya. Dengannya ridha Allah pun ia dapat.

Pesan Nabi kepada puterinya: “Fatimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.”

“Fatimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.”

“Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *